BRG gandeng PT KTU Siak bangun sekolah ladang

id PT KTU, KTU, BRG, sawit, karhutla siak, karhutla riau, karhutla

BRG gandeng PT KTU Siak bangun sekolah ladang

Kepala Kelompok Kerja Edukasi, Sosialisasi dan Kemitraan Deputi III BRG, Dr. Suwigna Utama MBA (tengah) bersama Kepala Administrateur PT KTU, Achmad Zulkarnain, Camat dan Kapolsek Kotogasib. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut menggandeng Perusahaan Kelapa Sawit PT Kimia Tirta Utama dari Grup Astra membangun desa peduli gambut dalam bentuk sekolah ladang pengelolaan lahan tanpa bakar di Kecamatan Kotogasib, Kabupaten Siak, Riau.

"Ini agar petani timbul pengetahuannya tentang gambut, agar ada perubahan perilaku juga dalam bertani," kata Kepala Kelompok Kerja Edukasi, Sosialisasi dan Kemitraan Deputi III BRG, Dr. Suwigna Utama MBA dalam sosialisasi restorasi gambut di Kantor Camat Kotogasib, Selasa.

Sekolah tersebut lanjutnya diberikan pada sejumlah kelompok tani di Kampung Buatan I dan II. Pasalnya kedua desa tersebut masuk peta indikatif prioritas BRG untuk direstorasi karena beberapa merupakan lahan bekas terbakar.

Nantinya, kata dia Poktan ini akan diajarkan cara membuat pupuk buatan dan bercocok tanam holtikultura. Ini akan jadi percontohan agar masyarakat lain mengikuti pengolahan lahan tanpa bakar dan bukan komoditas sawit.

Sementara itu, Kepala Administrateur PT KTU, Achmad Zulkarnain menyampaikan bahwa gambut harusnya merupakan anugerah. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga isu agar gambut ini tidak lagi dianggap menjadi penyebab karhutla.

"Untuk generasi mendatang kita mesti menjaga pembangunan berkelanjutan gambut tetap lestari. Jadi yang terpenting adalah pencegahan bagaimana gambut tidak terbakar," ungkapnya.

Dia mengatakan pihaknya mendukung upaya sekolah ladang oleh BRG tersebut. Konkritnya, PT KTU akan membantu jika ada hambatan untuk kemudian menjadi tanggungjawab sosial perusahaan.

"Sosialisasi ini agar para peserta bisa menjadi penerus informasi atau sebagai agen. Paling tidak di lingkungan keluarga, mungkin ada orangtuanya yang punya lahan sawit," ujarnya.

Sementara, Kepala Kepolisian Sektor Kotogasib, Iptu Suryawan dalam kesempatan itu juga memperagakan aplikasi penanganan karhutla yakni "Lancang Kuning". Pada sistem itu bisa diketahui titik panas, api kebakaran, jumlah embung dan parit bahkan sekolah-sekolah agar api segera diatasi.

Selain dihadiri kelompok tani, sosialisasi tersebut juga dihadiri para pelajar dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak.

Hadir juga Kepala Sub Bagian Pokja Edukasi, Sosialisasi dan Kemitraan Deputi III BRG Yuyus Aprianto S.Hut danStaff Dokumentasi Pengaduan dan Kemitraan Wilayah Riau, Suryadi S.H

Baca juga: Sarpras lengkap, PT KTU komit wujudkan Siak Bebas Asap

Baca juga: Meski jauh dari konsesi, PT KTU ikut padamkan karhutla di Sungai Apit