Kasus pembunuhan pengusaha tepung Pekanbaru terungkap berkat rekaman CCTV, begini kronologinya

id Pembunuhan, Polda Riau, Kampar, Riau,berita riau antara,berita riau terbaru

Kasus pembunuhan pengusaha tepung Pekanbaru terungkap berkat rekaman CCTV, begini kronologinya

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi (tengah) menjelaskan pengungkapan pembunuhan sadis pengusaha tepung Pekanbaru. Ada tiga tersangka berhasil ditangkap, dengan satu diantaranya ditembak pada bagian kedua kakinya. (ANTARA/Anggi Romadhoni)

Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi mengungkapkan penangkapan tiga pelaku pembunuhan pengusaha tepung Pekanbaru, Syamsul Bahri berkat rekaman CCTV.

"Ada beberapa rekaman CCTV yang menjadi petunjuk kita untuk mengungkap kasus ini," katanya dalam keterangan pers di Mapolda Riau, Kota Pekanbaru, Kamis.

Sedikitnya ada dua kamera CCTV yang merekam hari-hari terakhir Syamsul Bahri sebelum dinyatakan hilang oleh istrinya pada 20 Februari 2020 lalu. Rekaman CCTV pertama berasal dari kediaman korban yang beralamat di komplek Ayu Lestari, Jalan Uka kilometer 3, Tampan, Pekanbaru.

Dari rekaman itu terlihat seorang pria bertato berdiri di depan rumah korban, beberapa saat setelah korban pergi. Pengakuan dari istri korban, pria yang belakangan diketahui bernama Madan itu meminta paksa dokumen serta kunci mobil milik korban. Namun, permintaan itu tak dipenuhi.

Rekaman CCTV selanjutnya menunjukkan adanya mobil korban jenis Panther bernomor polisi BM 1242 NL yang berjalan beriringan dengan mobil jenis Brio bewarna hitam. Rekaman CCTV itu kemudian dikaitkan dengan temuan mobil korban yang terbakar di tengah semak belukar perbatasan Riau - Sumatera Barat serta jasad korban yang ditemukan 70 kilometer dari temuan mobil panther yang terbakar.

Polisi kemudian memperkuat segala barang bukti yang diperoleh dengan keterangan sejumlah saksi. Alhasil, tiga tersangka berhasil ditangkap usai sepekan penyelidikan.

Agung mengatakan penangkapan tiga tersangka bahkan dilakukan hingga ke Provinsi tetangga Sumatera Utara. Satu dari tiga tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas pada bagian kedua kakinya.

Dua tersangka pertama yang ditangkap dari penyelidikan panjang melibatkan Direktorat Kriminal Umum Polda Riau serta Polresta Pekanbaru dan Polres Kampar adalah Agus (39) dan David (35).

Agus, kata Agung, merupakan otak pelaku pembunuhan. Dia ditangkap di Kota Pekanbaru bersama David, si pemilik Brio hitam. Sementara pelaku terakhir yang dibekuk adalah Madan (35). Madan, pria penuh tato itu ditangkap dan ditembak pada bagian kaki di Padang Lawas, Sumatera Utara.

Sementara itu, Agung menjelaskan jika ketiga tersangka tersebut telah merencanakan pembunuhan terhadap Syamsul Bahri, yang menurut warga setempat dikenal sebagai pengusaha sukses yang ramah dan berjiwa sosial tinggi.

"Pembunuhan dilakukan dengan cara membekap mulut korban hingga kehabisan oksigen serta menyayat leher korban dengan pisau. Jasad korban dibuang jauh dari lokasi mobil korban yang sebelumnya dibakar untuk menghilangkan jejak," tutur Agung.

Kini, para pelaku diganjar dengan ancaman hukuman mati atas perbuatan biadab mereka yang menyebabkan korban dengan tiga anak masih kecil itu pergi untuk selamanya.

Baca juga: Akademisi : Polda Riau punya modal kuat hadapi Praperadilan Plt Bupati Bengkalis

Baca juga: Polda Riau turunkan tim antisipasi penimbunan masker

Baca juga: Tiga kali mangkir sebagai tersangka, Plt Bupati Bengkalis justru gugat Polda Riau