Yayasan Tabrani komit bangun karakter Melayu lewat pendidikan

id Tabrani,univrab, abdurrab, riau

Yayasan Tabrani komit bangun karakter Melayu lewat pendidikan

Susiana Tabrani. (ANTARA/Vera Lusiana)

 Pekanbaru (ANTARA) - Yayasan Abdurrab menyatakan komitmennya untuk membangun pendidikan setempat yang berkarakter Melayu, berlandaskan robani, amanah beradab, guna melestarikan budaya asli Riau.

"Tahun 2001 yayasan sudah mulai wujudkan itu lewat berdirinya sekolah yang menerapkan karakter Melayu mulai TK, SD, SMP, SMK hingga Perguruan Tinggi," kata CEO Abdurrab Foundation Dr dr Susiana Tabrani saat pra peluncuran Seminar Internasional dan kuliah Internasional dan diskusi budaya ilmu di Pekanbaru, Senin.

Susiana Tabrani mengatakan, seiring waktu,eforia komitmen itu yayasan juga ingin membagikan dan menularkan ke sekitarnya maka yayasan mengagendakan akan menggelar Seminar Internasional pada tanggal 11 Maret dan kuliah internasional dan bincang budaya 12 Maret 2020, dengan menghadirkan Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud.

"Ini akan jadi agenda tahunan untuk membahas alam Melayu, sejarah, warisan dan perjuangan identitas di Pekanbaru," katanya.

Pada seminar ke depan panitia akan menghadirkan pemateri Rida K Liamsi, Budayawan dan Sasterawan Riau, Dr Phaosan Jahwae, Akademisi

dan pengajar di Fatoni University Selatan Thailand, NIk Mansor Nik Halim, Budayawan Melayu Champa Vietnam, Moh. Syukri, Akademi Jawi Malaysia, dan Khairul Ashdiq, Pembina implementasi nilai RAB values di Universitas Abdurrab dan Abdurrab Islamic School Pekanbaru, Riau.

"Lewat sekolah yang didirikan, kami mulai mencontohkan pendidikan berkarakter Melayu, dimana disini ada 460 murid yang fokus belajar Melayu, dan 108 guru," katanya.

Dikatakannya, memelihara budaya Melayu adalah cara Abdul Rab, lewat pendekatan kelembagaan dan pembangunan jenjang pendidikan.

Lewat seminar itu, yayasan ingin generasi muda Riau saat ini yang kenal Melayu dalam konteks suku, dengan tingkat literasi sudah maju. Mampu menerapkannya dalam praktek kehidupan sehari-hari. Bukan hanya diidentikkan dengan simbol tanjak dan lain-lain.

"Karena Melayu itu lebih dari itu, ia budaya yang melekat pada pemikiran dan agama makanya ini perlu disalurkan kepada generasi penerus," katanya.

Sementara itu, Pembina Center for Internalization & Implementation of RAB Value Khairul Ashdiq LC mengatakan, acara akan berlangsung dua hari 11-12 Maret di Ballroom Susiana Tabrani convention hall.

"Saya akan jadi pembicara di seminar itu, akan ada lima pembicara lainnya yang punya fokus masing-masing," katanya.

Dikatakannya seminar ini penting, karena di tengah kondisi sekarang ini, ketika satu kawasan tidak mampu pertahankan identitas, maka mereka akan larut pada pengaruh global. Bagaimana mengetahui sejarah, mengenal apalagi kini mulai banyak dilupakan.

Dampak pendidikan yang telah memisahkan agama dan budaya. Padahal dahulu itu satu. Sehingga ada jurang makanya kita berupaya untuk menjembatani untuk menyatukan itu lagi.

"Sekarang ini cara salah satu usaha yang telah banyak dilakukan oleh Yayasan Abdul Rab, maka kami ingin mendatangkan pembicara handal," katanya.

Berbicara peserta yayasan membuka kesempatan bagi umum dengan biaya tiket Rp80.000 per orang, sedangkan bagi mahasiswa hanya Rp50.000 per orang.

"Harapan kita akan hadir akademisi, anggota dewan, birokrat karena mereka juga dibutuhkan untuk mengambil kebijakan," pungkasnya.

Baca juga: Universitas Abdurrab Riau dorong wartawan berijazah S1