Dinkes: Kualitas Udara Dumai Sepekan Buruk

id dinkes kualitas, udara dumai, sepekan buruk

Dumai, 15/6 (ANTARA) - Kualitas udara di Kota Dumai, Provinsi Riau, sejak sepekan terakhir terus memburuk akibat asap sisa kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Dumai H Marjoko Santoso, kepada ANTARA di Dumai, Rabu mengatakan, udara di Kota Dumai saat ini mengandung sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), dan partikel debu (PM10 dan PM 2,5) hingga melebihi batas normal.

"Asap sisa kebakaran hutan atau lahan itu yang terbawa oleh udara hingga menutupi sebagian wilayah Dumai," katanya.

Penurunan kualitas udara di Dumai telah terjadi sejak satu minggu terakhir.

Berdasarkan papan indikator standar pencemaran udara (Ispu) milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) yang dilaporkan ke pihaknya setiap hari menyebutkan, buruknya kualitas udara atau polutan standar indeks (PSI) di Dumai bergerak cendrung fluktuatif atau tidak menentu.

"Pergerakan kualitas udara berkisar antara 50 sampai 90 PSI yang artinya sedang. Kondisi ini memang berada di atas garis normal, namun belum berbahaya," ujarnya.

Kualitas baru dapat dikatakan cukup berbahaya apabila berada di atas 100 polutan standar indeks, dan dikatakan berbahaya atau sangat berbahaya apabila telah berada di atas 200 PSI.

"Biasanya buruknya atau menurunnya kualitas udara disebabkan maraknya kebakaran hutan dan lahan, sehingga asap sisa atas kebakaran tersebut menyelimut di udara," ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Kehutanan pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kota Dumai, Hadiono, mengatakan, sejauh ini di Kota Dumai belum ditemukan adanya titik api kebakaran hutan dan lahan.

"Kemungkinan besar asap yang menutupi Dumai ini merupakan asap kirim daerah lain yang memang ada kebakaran hutan atau lahan," katanya.