Dinkes: Kualitas Udara Dumai Sangat Tidak Sehat

id dinkes kualitas, udara dumai, sangat tidak sehat

Dumai, 7/4 (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Dumai, Riau, menyatakan, hujan yang melanda sebagian besar kota itu belum dapat menetralisir kadar asap di udara, terbukti indikator standar pencemaran udara masih pada angka 210 polutan standar indeks (sangat tidak sehat).

Pencapaian angka pada indikator standar pencemaran udara (ISPU) milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) yang masuk ke Dinas Kesehatan (Dinkes) pada Kamis pukul 07.00 WIB ini tidak jauh berbeda dengan hari sebelumnya yang berada pada angka 213 polutan standar indeks (PSI) atau hanya turun dua poin.

"Kondisi ini masih menyatakan udara di Dumai sangat tidak sehat," kata Kepala Dinkes Kota Dumai, Marjoko Santoso, kepada ANTARA di Dumai.

Kualitas udara yang masih berada pada garis merah tersebut, kata Marjoko, masih sangat memungkinkan berdampak negatif pada sekehatan manusia apabila secara terus-terusan "dikonsumsi" secara langsung.

Terkait hal ini, Dinkes berencana akan mengeluarkan imbauan resmi ke pihak sekolah agar meningkatkan kewaspadaan para siswa dan siswi saat beraktifitas diluar rumah terutama saat pergi ke sekolah di pagi hari.

"Imbauan resmi berbentuk surat ini rencananya akan kita sebarkan ke sekolah-sekolah besok (8/4). Dalam surat ini, intinya selain mengajak para siswa untuk mengenakan masker saat pergi sekolah, juga meminta agar pihak sekolah segera mengambil kebijakan yang spontanitas apabila kualitas udara masih sama seperti sekarang," terangnya.

Kebijakan spontanitas maksudnya adalah kebijakan yang dapat dilakukan tanpa harus menunggu intruksi dari wali kota, seperti menunda jam masuk sekolah atau bahkan meliburkannya.

"Hal itu dapat dilakukan jika kondisi udara secara kasat mata sangat buruk dan bahaya bagi kesehatan seperti dua hari ini," ucapnya.

Stok Masker

Marjoko menjelaskan, sejauh ini stok masker di Dinkes Dumai masih memadai untuk kembali dibagi-bagikan secara gratis kemasyarakat luas terutama kalangan pelajar.

"Masih ada sekitar 5.000 masker. Kita perkirakan jumlah ini masih mencukupi untuk dua hari kedepan, namun tetap melihat kondisi kualitas udara. Apabila masih seperti ini, maka kita akan segera membagi-bagikannya ke pengendara dan pejalan kaki, terutama kalangan pelajar," kata dia.

Jika sewaktu-waktu stok masker di Dinkes habis, kata Marjoko, maka pihaknya akan kembali memesan dengan jumlah yang lebih besar lagi.

"Masker nantinya juga akan kita serahkan ke setiap puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) yang ada di Dumai. Setiap puskesmas diberi 300 masker. Masker tersebut kemudian kita minta untuk dibagikan ke pasien-pasien terutama yang mengalami sesak napas dan penyakit pernafasan lainnya," imbuhnya.