Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia pada2045 akan mencapai 319 juta jiwa atau meningkat 52 juta jiwadibandingkan saat ini sebanyak 267 juta jiwa.
Untuk itu, pemerintah perlu menyiapkan berbagai sarana dan prasaranauntuk mengantisipasi lonjakan penduduk tersebut.
"Sekarang jumlahnya 267 juta, naiknya luar biasa. Jadi dari sekarang kita harus bisa menyiapkan berbagai fasilitas supaya anak dan cucu kita nantibebannya tidak berat," kata Kepala BPS Suhariyanto usai memimpin Apel Siaga Sensus Penduduk 2020 di Kantor Pusat BPS Jakarta, Jumat.
Baca juga: BPS Riau apel siaga peluncuran Sensus Penduduk Daring
Suhariyanto mengatakan dengan proyeksi tersebut, pemerintah sudah harus memikirkan dari sekarang terkait rencana dan kebijakan yang harus dipersiapkan.
Untuk memudahkan pemerintah dalam mengambil kebijakan, Suhariyanto menilai diperlukan pendataan melalui Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia mulai Sabtu, 15 Februari 2020.
Dari sensus penduduk, BPS bisa memperoleh secara pastijumlah penduduk Indonesia untuk tingkatnasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa/kelurahan.
Selain itu, hasil data juga dapat memperlihatkan distribusi penduduk, terutama di Sumatera dan Jawa.
Data distribusi penduduk ini diperlukan dalam berbagai perencanaan, salah satunya pangan.
Kemudian, BPS juga dapat mengetahui komposisi perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (sex ratio).
Sex ratio menjadi keterangan penting untuk membuat piramida penduduk.
Piramida penduduk juga dibentuk berdasarkan jumlah penduduk tidak produktif umur 14 tahun ke bawah, produktif usia 15-64 tahun, dan usia 65 tahun ke atas. Piramida penduduk ini akan menentukan rasio ketergantungan nasional.
Selain data individu, BPS juga akan mengumpulkan beberapa variabel lainnya dalam sensus penduduk, yakni perumahan, seperti pemakaian listrik dan konsumsi air ledeng atau air sungai.
"Selain data jenis individu, kita juga ingin mengumpulkan variabel perumahan supaya nanti bisa digunakan sebagai landasan intervensi kebijakan," kata Suhariyanto.
Ia menambahkan hasil survei untuk data individu diperkirakan dapat diperoleh pada Januari 2021. Setelah itu, BPS masih akan mengambil sampel dari sekitar 4,3 juta keluarga.
"Survei dengan 90 pertanyaan untuk membuat proyeksi penduduk Indonesia. Inipenting karena kita perlu mengetahui dalam 100 tahun Indonesia Merdeka pada 2045. Kita sudah harus memikirkan apa yang akan terjadi, dan harus dipikirkan dari sekarang," kata dia.
Baca juga: Indonesia laksanakan sensus penduduk serentak dengan 54 negara
Baca juga: Presiden Joko Widodo canangkan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020
Pewarta : Mentari Dwi Gayati
Berita Lainnya
KPU ajak pemilih aktif untuk ikut berpartisipasi di Pilkada Serentak 2024
15 May 2024 14:37 WIB
Road Safety Innovation bentuk pelibatan mahasiswa dalam pencegahan kecelakaan lalu lintas
03 December 2022 13:49 WIB
Kereta Cepat Jakarta-Bandung mulai lakukan "hot-running test" pada uji coba
10 November 2022 16:52 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi sebut insentif penerbangan akan berlaku dalam 1-2 hari ini
17 February 2020 13:34 WIB
Maskapai AS, United Airlines batalkan penerbangan ke China sampai akhir April
13 February 2020 13:26 WIB
Kemenkes himbau masyarakat tak perlu pakai masker N95 untuk tangkal virus
11 February 2020 10:25 WIB
Rossa dan Afgan adakan lelang lagu di konser "tribute" Ivo Nilakreshna
01 February 2020 15:30 WIB
Polresta Denpasar bekuk 14 orang pelaku begal masih di bawah umur
24 January 2020 13:55 WIB