Pekanbaru, 13/5 (ANTARA) - Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau, Fadrizal Labay, mengatakan belum ada tindakan tegas atau pun langkah nyata dari pemerintah kabupaten/kota di provinsi itu untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan gambut.
"Belum ada solusi dan tindakan nyata dari pemerintah kabupaten/kota untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan," kata Fadrizal di Pekanbaru, Jumat.
Selama dua hari terakhir kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan gambut terus menyelimuti Kota Pekanbaru.
Menurut Fadrizal, kebakaran lahan banyak ditemukan di area peruntukan lain (APL) akibat sengaja dibakar untuk pembukaan lahan.
Ia mengatakan hingga kini penggunaan metode konvensional berupa pembakaran untuk pembukaan lahan masih terus dilakukan sehingga menimbulkan kabut asap yang mengganggu kesehatan. Penyebabnya adalah karena belum diperkenalkannya teknologi yang lebih aman dan murah untuk menggantikan cara lama tersebut.
"Seharusnya pemerintah daerah memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang bahaya pembakaran lahan dengan mencari teknologi tepat guna untuk mengganti metode konvensional," kata Fadrizal yang juga menjabat Sekretaris Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Pusdakarhutla) Provinsi Riau.
Ia mengaku menyayangkan pemerintah 12 kabupaten/kota di Riau masih bersikap reaktif karena hanya menjadi pemadam kebakaran setiap tahun. Selain itu, upaya penegakan hukum dan sanksi tegas terhadap pembakar lahan juga masih sangat minim.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyatakan asap sisa kebakaran lahan terus menggelayuti langit akibat hembusan angin sangat pelan. Akibatnya, jarak pandang menurun drastis pada pagi hari hingga tinggal sekitar 150 meter pada pukul 06.30 WIB.
Berdasarkan citra satelit NOAA 18, lanjutnya, titik panas (hot spot) di Riau hari ini tinggal menyisakan sembilan titik. Mereka tersebar di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak tiga hotspot, Rokan Hulu (4), Siak (1), dan Kabupaten Kampar (1).
Jumlah tersebut jauh berkurang dari dua hari sebelumnya yang tercatat titik api di Riau mencapai 46 titik api.
Berita Lainnya
Pemrov Riau dapat bantuan helikopter dari BNPB untuk tanggulangi karhutla
29 June 2022 11:36 WIB
Riau dapat tambahan bantuan helikopter tanggulangi karhutla
17 May 2022 21:52 WIB
Sinergitas perguruan tinggi dan swasta tanggulangi Karhutla Riau
28 February 2020 11:45 WIB
Danrem 031/WB minta semua pihak serius tanggulangi karhutla, begini penjelasannya
12 February 2020 12:30 WIB
Kadis Lingkungan Hidup wakili Bupati Inhu hadiri acara tanggulangi Karhutla
06 February 2020 15:51 WIB
Karhutla Riau - 5.809 personel siaga tanggulangi karhutla Riau
15 September 2019 18:13 WIB
Satgas Karhutla habiskan 19 juta liter air tanggulangi karhutla
15 April 2019 9:54 WIB
BRG kucurkan Rp1,3 miliar tanggulangi Karhutla di Riau
26 March 2019 14:44 WIB