Jakarta (ANTARA) - Komisi I DPR mendorong pemerintah Indonesia untuk membangun koalisi dengan negara-negara Asia Pasifik sebagai solusi meredam dominasi China yang begitu agresif di wilayah Selatan Laut Cina sebagaimana yang baru-baru ini terjadi di wilayah Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.
"Forum ASEAN penting, namun saya berpikir saatnya kita membangun koalisi dengan negara-negara Asia Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan, India, Australia dan negara-negara lain guna menekan kesewenang-wenangan China," kata Anggota Komisi I DPR RI, Farah Putri Nahlia dalam diskusi bertema "Jalan Keluar Sengketa Natuna", di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi sebut Kapal China sudah keluar dari ZEE Indonesia
Langkah itu, lanjut dia, sangat penting guna memberi pesan kepada China agar berpikir ulang melakukan hal yang sama di kemudian hari.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menggambarkan bahwa Filipina dan Vietnam pun melakukan langkah yang sama, bekerja sama dengan Amerika Serikat guna mengantisipasi kemungkinan terburuk atas sengketa wilayah kedua negara itu dengan China.
"Bahkan Filipina menyiapkan wilayahnya dijadikan pangkalan militer Amerika Serikat sebagai langkah antisipatif," ucap Farah dalam keterangan tertulisnya.
Dalam konteks itu, dirinya mendesak pemerintah tidak menunjukkan sikap ambigu dalam menyikapi persoalan di Laut Natuna Utara. Tegas, dalam artian tidak sekadar pernyataan sikap, namun lebih dari itu tergambar dari langkah-langkah konkrit ke depan.
"Persoalan di Natuna, saya yakin akan berulang kembali jika sikap tegas pemerintah hanya sebatas sikap tanpa ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkrit," ujar Farah mengingatkan.
Pihaknya akan mendorong hal itu dalam rapat Komisi I DPR dengan TNI, Bakamla, dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pekan depan.
Yang tak kalah penting, tambah dia, gesekan di Laut Natuna Utara menjadi warning bagi pemerintah agar meningkatkan patroli secara konsisten dan mendorong nelayan-nelayan Indonesia beroperasi di wilayah tersebut.
"Tentunya ini berkaitan dengan alokasi anggaran pertahanan. Ke depan prioritasnya saya rasa dialokasikan ke penguatan pertahanan maritim, mengingat negara kita adalah negara maritim," ucapnya.
Baca juga: TNI AU terbangkan empat F-16 ke Natuna
Baca juga: Presiden RI Joko Widodo pastikan Natuna masuk teritorial NKRI
Pewarta: Syaiful Hakim
Berita Lainnya
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB