Pekanbaru (ANTARA) - TNI Angkatan Udara menerbangkan empat pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16 Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin ke Pulau Natuna, Kepulauan Riau, untuk melaksanakan operasi patroli di wilayah terluar Indonesia itu.
"Empat pesawat F-16 berangkat sekarang," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Ronny Irianto Moningka kepada pewarta di Pekanbaru, Selasa.
Ia menjelaskan pengerahan empat jet tempur F-16 berikut enam penerbang serta puluhan personel angkatan udara ke Natuna hari ini atas perintah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Seluruh pesawat buatan Negeri Paman Sam yang menjadi salah satu andalan angkatan bersenjata Indonesia itu melaksanakan patroli wilayah kedaulatan NKRI dengan sandi Operasi Lintang Elang 20.
"Ini sebenarnya operasi rutin di wilayah barat yang kita geser ke Natuna," ujarnya.
Dia menjelaskan selain empat jet tempur itu, Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan pangkalan militer terlengkap di Pulau Sumatera dan diperkuat dua Skadron tempur itu juga tengah siaga. Dia menuturkan siap untuk mengerahkan seluruh kekuatan jika ada perintah dari panglima TNI.
Akan tetapi, Ronny mengatakan bahwa pengiriman jet tempur F-16 itu murni untuk menjaga wilayah kedaulatan Ibu Pertiwi. Dia menuturkan, tidak ada niat untuk melakukan provokasi dengan pihak manapun, terutama China yang kini sedang mengirimkan kapal-kapal Coast Guarddan nelayan ke perairan kaya akan ikan itu.
"Kita tidak buat provokasi pihak manapun, kita jaga wilayah kita," ujarnya.
Baca juga: Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin siaga antisipasi krisis Natuna
Lebih jauh, selain kedatangan F-16 ke Natuna, Ronny mengatakan Panglima TNI juga akan terbang langsung ke pulau tersebut hari ini.
Tensi hubungan diplomatik antara Indonesia dengan China dalam beberapa hari terakhir memanas lantaran sejumlah kapal nelayan China masih bertahan di perairan Natuna hingga saat ini.
Kapal-kapal asing tersebut bersikukuh melakukan penangkapan ikan yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna.
Sementara TNI sudah mengerahkan delapan Kapal Republik Indonesia (KRI) berpatroli untuk pengamanan Perairan Natuna, Kepulauan Riau, hingga Senin (6/1).
Berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut, The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982, perairan Natuna merupakan wilayah ZEE Indonesia.
China tidak memiliki hak apa pun atas perairan tersebut.
Namun China secara sepihak mengklaim kawasan itu masuk ke dalam wilayah mereka, dengan sebutan Nine Dash Line (sembilan garis putus-putus).
Mereka menganggap Nine Dash Line sebagai wilayah laut Cina Selatan seluas 2 juta kilometer persegi, berdasarkan hak maritim historis mereka
Berita Lainnya
Pangdam Udayana tekankan TNI bukan kelompok yang berdiri di atas masyarakat
16 December 2024 16:22 WIB
TNI AU dukung proses pembangunan infrastruktur Bandara Ibu Kota Nusantara
16 December 2024 16:04 WIB
Sinergi TNI-Polri jaga kamtibmas pasca Pilkada di Rohil
13 December 2024 11:24 WIB
TNI AU berupaya tingkatkan kemampuan prajurit di bidang keselamatan penerbangan
11 December 2024 11:39 WIB
Lanud RSN Penkanbaru latih kemampuan tempur di malam hari
10 December 2024 22:18 WIB
Pilkada berlangsung aman TNI-Polri Pelalawan sambangi masyarakat
08 December 2024 12:10 WIB
Waduh, Danramil tampar manajer SPBU terkait QR Code BBM di Palu
07 December 2024 5:55 WIB
Sinergi Polsek Pinggir dan TNI wujudkan kedekatan dengan warga
06 December 2024 15:14 WIB