Ini perjuangan tukang ojek online antar makanan saat banjir Jakarta

id Banjir Jakarta,Bendungan Hilir,Pengemudi Ojol,jakarta kebanjiran

Ini perjuangan tukang ojek online antar makanan saat banjir Jakarta

Banjir di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat pada Rabu (1/1/2020) sore. (ANTARA/Aria Cindyara)

Jakarta (ANTARA) - Seorang pengemudi ojek daring asal Tanah Abang, Rendi, menerjang banjir di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, demi mengantarkan makanan pesanan salah satu warga setempat.

Pada Rabu sore, pengemudi ‘ojol’ itu tampak melepas jaket dengan lambang perusahaan berwarna hijau dan menggulung celana panjangnya, sebelum dia melewati genangan air setinggi lutut orang dewasa sambil membawa kantong plastik merah berisi kotak-kotak makanan.

“Yang pesan rumahnya rumahnya di Gang Enam, di dalam, jadi saya antar ke sana. Namanya sudah pesan,” kata Rendi usai mengantar makanan tersebut di Jalan Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu.

Sebelum akhirnya memutuskan untuk menerjang genangan air yang mengakibatkan akses kendaraan ditutup sepanjang jalan Benhil itu, dia sempat mencoba masuk dari beberapa titik, termasuk dari arah Pejompongan.

“Ternyata akses ke dalam ditutup semua. Jadi saya kembali ke Jalan Sudirman dan memutuskan untuk jalan kaki mengantar makanan ke dalam,” ujarnya.

Dia mengaku sempat melihat di pemberitaan bahwa daerah Benhil dilanda banjir, namun dia sudah terlanjur menyetujui pesanan makanan.

“Kasihan juga mereka (pembeli) tidak bisa keluar dan membeli makanan, jadi saya antar ke dalam. Saya juga karena butuh,” katanya tersenyum.

Hingga Rabu sore, akses masuk jalan Bendungan Hilir dari Jalan Jenderal Sudirman masih ditutup bagi kendaraan bermotor.

Air setinggi lutut orang dewasa masih menggenangi jalan tersebut. Air juga masih tampak menyemburat keluar dari saluran-saluran yang tak lagi dapat menampung volume air, sehingga banjir di Benhil belum juga surut.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan mengguyur kota Jakarta sejak Selasa (31/12/2019) sore secara merata hingga Rabu (1/1/2020) pagi.

Akibatnya sejumlah pemukiman dan jalan terendam oleh banjir mulai dari selutut hingga setinggi dada orang dewasa.