Pinggir,23/3 (ANTARA)- Warga Desa Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Bengkalis, Riau menyesalkan lambannya Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menangani gajah yang memblokir jalan di Perumahan Cendana.
"Dari pagi tadi, kita memberi BBKSDA di Pekanbaru, tapi sampai sekarang belum juga datang petugasnya," ujar Didi, salah seorang masyarakat Desa Balai Raja di Pinggir, Rabu sore.
Padahal kata Didi, kondisi dua gajah tersebut khususnya induk gajah tersebut sungguh memprihatinkan. Dimana induk gajah tersebut sempat tumbang dan berkat pertolongan warga gajah tersebut kembali siuman dan bisa berdiri kembali.
"Gajah tersebut tumbang sejak jam setengah tiga tadi pagi. Dan kembali bisa berdiri empat jam kemudian, itu pun setelah warga menyiramkan air dan memberi makanan kepada gajah,"jelasnya.
Menurutnya, pada keadaan sekarang tindakan cepat dari BBKSDA sangat dibutuhkan. Menurutnya, saat ini warga bersama petugas pemadam kebakaran bahu membahu menyelamatkan induk gajah tersebut dengan menyiramkan air ketubuhnya dan memberikan makanan. Warga pun berinisiatif mengumpulkan sumbangan untuk membeli makanan bagi anak gajah tersebut.
Syamsuar dari WWF Riau menyebutkan induk gajah tersebut kemungkinan besar diracun. Hal ini, lanjutnya, bisa dilihat dari kondisi belalai gajah yang gemetaran dan lunglai.
"Kita akan segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan gajah tersebut," tukas dia.
Sementara itu, Kepala BBKSDA Riau, Kurnia Rauf, menyebutkan timnya sedang dalam perjalanan menuju lokasi kedua gajah liar berada.
"Begitu sampai, pihak BBKSDA langsung melakukan langkah penyelamatan," tegas Kurnia.
Desa Balai Raja merupakan satu dari sembilan kantong gajah yang ada di Riau. Desa ini merupakan lintasan gajah dan acap terjadi konflik antara gajah dan manusia.