Pekanbaru, 24/3 (ANTARA) - Organisasi pelestarian lingkungan dunia World Wildlife Fund (WWF) menyatakan penemuan bangkai seekor gajah Sumatra di Desa Petani karena lambannya penanganan konflik antara manusia dan gajah di desa itu. "Perkampungan tempat penemuan bangkai gajah itu mati merupakan daerah konflik gajah dan manusia, namun aparat terkait lamban menangani kasus yang meresahkan warga setempat," ujar Humas WWF Riau, Syamsidar, kepada ANTARA di Pekanbaru, Rabu. Pasalnya dalam sebulan terakhir telah terjadi konflik manusia dan gajah pada dua perkampungan di Desa Petani, Kecamatan Mandau, Bengkalis, Riau, yang memaksa warga setempat harus mengungsi. Padahal, warga dan kepala desa setempat sebelumnya telah melaporkan kejadian itu ke berbagai pihak terkait karena sekawanan gajah liar yang berjumlah sekitar 45 ekor telah "mengambil alih" perkampungan, dan warga memilih mengungsi untuk menghindari jatuhnya korban. Menurut Syamsidar, dengan penemuan seekor bangkai gajah itu apa yang dikhawatirkan oleh warga di desa itu akhirnya terbukti dan jika pihak terkait tidak segera bertindak maka dikhawatirkan mengancam populasi hewan yang dilindungi itu. Berdasarkan data WWF Riau pada tahun 2007 terdapat 24 ekor gajah yang mati, kemudian 2008 sebanyak enam ekor yang mati, lalu pada 2009 sebanyak sembilan ekor dan hingga 24 Maret 2010 tercatat seekor gajah yang mati. "Sebagian besar gajah yang ditemukan mati itu akibat konflik yang terjadi antara manusia dan gajah. Meski penanganan konflik itu melibatkan semua pihak, namun aparat pemerintah masih lamban melakukan penanganan," jelasnya. Seekor bangkai gajah dilaporkan telah ditemukan warga desa setempat, Parmin (63), pada Sabtu, (23/3) pagi ketika hendak menuju kebun karetnya untuk karena telah dua pekan dirinya tidak pergi ke perkebunan itu akibat gajah yang berkeliaran di kebun karet itu. Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau pada Rabu, (24/3), menyatakan masih berencana menerjunkan pasukan gajah untuk meredam "konflik" antara gajah liar dan manusia di Bengkalis itu. "Kami akan mempertimbangkan untuk menurunkan pasukan gajah latih untuk menghalau gajah liar," kata Kepala BBKSDA Riau, Trisnu Danisworo.
Berita Lainnya

Masih ada kontraktor lamban, DPRD Riau minta PUPR evaluasi
16 September 2022 16:09 WIB

Mudik dengan Kapal Jelatik, meski lamban masih jadi pilihan di Riau
28 May 2019 17:31 WIB

Sengarun, gajah tertua yang tangani puluhan konflik di Riau
28 June 2024 15:21 WIB

Junimart minta Kapolri evaluasi Polda Riau tangani konflik agraria di Siak
11 July 2023 7:38 WIB

Menteri ATR pastikan kegiatan ekonomi masyarakat tetap berjalan saat tangani konflik
20 June 2022 14:37 WIB

BBKSDA Riau tangani harimau sumatera serang ternak sapi, begini penjelasannya
04 February 2020 9:46 WIB

Ini Trik Pemko Dumai Tangani Konflik Sosial
15 March 2017 23:10 WIB

Polres Pelalawan Tangani Konflik Lahan RAPP
24 January 2014 8:02 WIB