Pekanbaru (ANTARA) - Tak hanya mencegah stunting, Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) juga dirancang untuk menggerakkan perekonomian desa melalui pemanfaatan produk lokal.
Pesan ini disampaikan dalam sosialisasi MBG yang digelar di Desa Bagan Cempedak, Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, berdasarkan informasi tertulis diterima Antara, Sabtu.
Kegiatan yang berlangsung pukul 10.00 hingga 12.00 WIB itu dihadiri sekitar 300 peserta, termasuk tokoh masyarakat setempat.
Program MBG merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan gizi sekaligus pemberdayaan ekonomi lokal.
Acara sosialisasi dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Maharani, Camat Rantau Kopar Nasruddin, Perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Ade Tias Maulana, Kepala Desa Bagan Cempedak Syafril, serta Kepala Puskesmas Rantau Kopar Rita Lestari.
Dalam sambutannya, Maharani mengatakan bahwa MBG bukan sekadar upaya penyediaan makanan bergizi, melainkan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk membangun generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing.
“Makanan bergizi yang disalurkan melalui MBG telah ditakar sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) oleh para ahli gizi di Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG). Program ini menjadi langkah konkret menuju Generasi Emas 2045,” ujar Maharani dalam pernyataannya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program ini agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata.
Perwakilan BGN, Ade Tias Maulana menambahkan bahwa MBG secara paralel diharapkan mampu mendorong perputaran ekonomi desa melalui pemanfaatan bahan baku lokal.
“Kehadiran SPPG diharapkan dapat menggerakkan ekonomi desa, karena bahan baku yang digunakan akan bersumber dari BUMDes, koperasi, serta langsung dari petani dan peternak lokal,” jelas Ade.
Ia juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap potensi penipuan yang mengatasnamakan BGN. Menurut dia, pendirian dapur MBG hanya dapat dilakukan secara resmi melalui situs mitra.bgn.go.id.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Rantau Kopar, Rita Lestari, menekankan bahwa keberhasilan MBG sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor, termasuk peran aktif orang tua dan masyarakat.
“Dampak program ini baru akan terlihat optimal dalam 20 tahun mendatang. Maka, keterlibatan semua pihak sangat penting untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas,” tambahnya.
Kegiatan sosialisasi MBG di Desa Bagan Cempedak disambut antusias oleh warga, yang melihat program ini sebagai langkah strategis pemerintah dalam memperbaiki kualitas gizi anak-anak, sekaligus menguatkan ekonomi desa.