Ketika Satpol PP Pekanbaru kena batunya

id nenek mardiana, satpol pp pekanbaru, satpol pp

Ketika Satpol PP Pekanbaru kena batunya

Kasat Polisi Pamomg Praja Zulfahmi Adrian ketika mengembalikan uang kepada Nenek Mardiana yang sebelumnya dimintai uang dari oknum anggota Satpol PP untuk kepengurusan IMB. (ANTARA/tangkapan layar)

Pekanbaru (ANTARA) - Beberapa hari ini viral adanya oknum anggota Satpol Pamong Praja Kota Pekanbaru yang meminta uang kepada seorang nenek yang sedang membangun rumah petak dengan alasan sebagai administrasi untuk kelancaran proses izin mendirikan bangunan.

Viralnya dugaan "pemerasan" yang dilakukan di pembangunan rumah petak di Jalan Cipta Karya, Kecamatan Tuah Madani, itu karena ada rekaman adanya penyerahan uang dari nenek bernama Mardiana kepada oknum anggota Satpol PP tersebut.

Sebenarnya, kisah nenek Mardiana itu mungkin adalah salah satu contoh saja dari ratusan kasus yang ada di Kota Bertuah ini. Aksi oknum anggota Satpol PP tersebut disinyalir sudah lama dan bertahun-tahun dilakukan kepada masyarakat yang sedang membangun rumah, merenovasi rumah atau menambah bangunan baru di rumahnya.

Diduga ada tim yang memang sengaja berkeliling ke Ibu Kota Provinsi Riau ini sambil memantau kalau ada proses pembangunan atau pembuatan rumah di tiap kelurahan, bahkan hingga tiap RT.

Begitu mendapati ada pembangunan rumah atau bangunan, oknum tersebut segera mempertanyakan dan bahkan meminta uang untuk kelancaran pembangunan proyek kecil tersebut dengan alasan untuk izin mendirikan bangunan.

Hal ini pernah diceritakan sejumlah warga yang mengaku akan dimintai uang terkait adanya pembangunan atau renovasi rumah baru yang sedang dilakukan karena alasannya ada bangunan baru di rumah lama.

Bagi warga yang tidak ingin berurusan panjang, akan memberi uang setelah melalui proses tawar-menawar seperti yang dilakukan Nenek Mardiana.

Namun ketika permintaan uang tersebut ada bukti dan rekamannya bahkan hingga viral, di situlah Satpol PP kena batunya. Pucuk pimpinan sibuk melakukan klarifikasi dan bahkan mengembalikan uang kepada Nenek Mardiana sesuai perintah Pj Wali Kota.

Beragam komentar pun muncul, dari rakyat biasa hingga dari legislatif dan kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut karena diduga kebiasaan itu sudah berlangsung lama, atau bahkan lama sekali.

Sepandai-pandainya tupai melompat, suatu saat akan jatuh juga. Ini juga menjadi pelajaran bagi oknum tupai lainnya. Tunggu giliran kena viral atau tobat.