Seorang nenek di Rohil pingsan saat antre sembako

id Kapolres Rohil gendong nenek yang pingsan,Andrian Pramudianto

Seorang nenek di Rohil pingsan saat antre sembako

Rekaman Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto saat menggendong seorang nenek yang pingsan saat antre sembako. (ANTARA/Tangkapan layar)

Rokan Hilir (ANTARA) - Sebuah video viral di media sosial TikTok yang memperlihatkan Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto menggendong seorang nenek yang pingsan di tengah kerumunan.

Nenek itu lemas dan tak berdaya karena berdesakan dengan ribuan masyarakat Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir. Ribuan warga itu ikut antre pembagian sembako yang diberikan seorang pengusaha setempat yang dijuluki Raja Baut.

Video itu dibagikan akun TikTok @prabualfatih hingga viral. Beragam komentar dari netizen yang memuji aksi Kapolres Rokan Hilir yang rela menggendong nenek tersebut hingga mendapatkan sembako dan uang.

Andrian dengan seragam kepolisian lengkap dengan sigap langsung memanjat pagar pembatas dan menggendong nenek tersebut. Perwira itu khawatir dengan kondisi nenek tersebut sehingga membawanya menuju mobil ambulans yang telah disediakan.

Andrian juga melewati lorong besi-besi pembatas antrean sambil menggendong nenek tersebut menuju ujung pembagian sembako. Terlihat seorang panitia memberikan uang pecahan Rp100 ribu ke nenek yang sedang digendong Andrian.

Video tersebut sontak mengundang banyak respons dari warganet yang menyaksikannya. Warga setempat menilai Andrian kerap membantu warganya yang sedang kesulitan.

AKBP Andrian saat dikonfirmasi membenarkan sosok perwira polisi dalam video itu merupakan dirinya. Dia mengaku prihatin dengan kondisi nenek tersebut.

"Iya itu kejadiannya kemarin, saya spontan saja langsung panjat pagar besi itu. Karena saya lihat ada nenek-nenek usianya sekitar 70 tahun, kondisinya lemas karena berdesakan mengantre sembako," kata Andrian kepada awak media, Kamis.

Bahkan, Andrian sampai meneteskan air mata saat menggendong nenek tersebut. Dia tak tega melihat orang tua yang berusia 70-an tahun ikut mengantre.

Namun apalah daya, warga setempat antusias untuk mendapatkan sembako dan uang dari pemilik acara bakti sosial tersebut.

"Saya sedih. Sempat nangis melihat nenek itu, usianya sekitar 70 tahun. Saya gendong dan bawa ke ujung antrean sampai mendapatkan apa yang diinginkannya. Lalu saya bawa ke ambulans, di mobil itu lengkap peralatan medisnya," kata Andrian.

Tak hanya lansia, bocah berusia di bawah 5 tahun juga dibawa ibunya masing-masing untuk ikut antre sembako. Andrian turut memisahkan bocah-bocah itu dari kerumunan.

"Ada sekitar empat orang bocah yang dibawa ibunya ke lokasi. Saya gendong dan pisahkan dari desak-desakan karena khawatir terjadi apa-apa," tambah Andrian.