Rengat, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, menemukan dan telah menangani 14 kasus penderita penyakit kaki gajah yang menimpa warga setempat selama 2015.
"Kami sudah melakukan pengobatan dan pencegahan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Indragiri Hulu Suhardi di Rengat, Selasa.
Ia mengatakan, Pemerintah Daerah Inhu telah melaksanakan tahun ke lima kegiatan pencanangan program pencegahan filariasis. Pihaknya masih menemukan dan telah mengobati beberapa penderita penyakit tersebut dengan harapan agar tidak berkembang ke daerah lain.
Penyakit Kaki Gajah ini biasanya disebabkan oleh sekelompok cacing parasit nemtoda yang tergolong superfamilia filarioidea yang menyebabkan infeksi sehingga berakibat munculnya endema berdampak ada anggota tubuh.
Gejala yang umum terlihat adalah terjadinya elefantiasis, berupa membesarnya tungkai bawah (kaki) dan kantung zakar (skrotum) dan hasil survei menunjukan bahwa Inhu masih tergolong daerah endemis penyakit itu.
"Puluhan kasus itu berada di Kecamatan Rengat, Rengat Barat dan Rakit Kulim," sebutnya.
Dia menjelaskan, pembagian obat filariasis secara massal diyakini mampu memutus mata rantai penularan penyakit itu.
Jika semua penduduk di daerah endemis, secara serentak minum obat sesuai anjuran, maka diyakini rantai penularan cacing filaria penyebab kaki gajah akan terputus.
"Untuk pencegahan sesuai program merupakan tahun terakhir," ujarnya.
Diskes juga akan melakukan evaluasi terhadap perkembangan penyakit ini, jika tim yang dibentuk masih menemukan adanya gejala, maka dilakukan program ulang untuk lima tahun berikutnya.
Penyebaran obat pencegahan filariasis ini sudah 98 persen berjalan dari jumlah penduduk sasaran dan sejauh ini sudah tercapai 94 persen.