Dinkes Riau edukasi masyarakat gerakkan 3M cegah DBD

id Diskes Riau,demam berdarah dengue

Dinkes Riau edukasi masyarakat gerakkan 3M cegah  DBD

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin. Foto:Antara/HO-Humas Diskes Riau).

Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin meminta pemerintah kabupaten dan kota mengedukasi dan menyosialisasikan ke masyarakat gerakan menguras bak mandi, menimbun barang bekas, dan menutup tempat penampungan air (3M) guna mencegah dan mengantisipasi kasus demam berdarah dengue.

"Kasus demam berdarah perlu segera diwaspadai karena tercatat sebanyak 10 korban meninggal dan diprediksi akan ada peningkatan kasus dalam beberapa bulan ke depan, berkaitan dengan masuknya bulan Oktober dan November 2022," kata Zainal Arifin dalam keterangannya di Pekanbaru, Minggu.

Ia mengatakan, bulan Oktober dan November 2022 tercatat masih dalam kondisi musim hujan di Provinsi Riau sehingga hujan akan mengenangi tempat-tempat penampungan yang terbuka, berpotensi menjadi tempat bersarang nyamukaedesaegyptipenyebab demam berdarah dengue (DBD).

Oleh karena itu, pihaknya sudah menyurati Dinas Kesehatan di kabupaten/kota untuk menindaklanjuti persoalan tersebut dan daerah tidak boleh lalai karena penularan DBD berbahaya.

"Puskesmas juga harus konsisten untuk rutin melakukan pencegahan sebagai pihak yang terdekat dengan masyarakat. Selain itu,fogging atau pengasapan itu sangat efektif membasmi telur dan jentik nyamuk," katanya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau mencatat kasus DBD hingga Agustus 2022 mencapai 1.317 kasus, atau meningkat lebih 100 persen dibandingkan periode sama pada tahun 2021 yang hanya 537 kasus.

"Peningkatan kasus DBD hampir di seluruh kabupaten/kota mencapai 100 persen pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," kata dia.

Ia menyebutkan terjadi kenaikan jumlah pasien DBD pada setiap bulan, dari Januari sampai Agustus 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Pada Januari 2022 terdapat 263 kasus, sedangkan periode yang sama pada tahun 2021 hanya 65 kasus. Selanjutnya pada Februari 2022 terdapat 184 kasus, sementara bulan sama pada 2021 hanya 61 kasus.

Pada Agustus tahun 2022 terdapat 64 kasus sedangkan tahun 2021 pada waktu yang sama hanya 42 kasus. Namun, demikian jumlah kasus DBD di Provinsi Riau pada Januari- Agustus 2022 masih berada di bawah garis maksimal kasus DBD.

"Masyarakat perlu menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan mengonsumsi makanan bergizi, memasang kelambu pada tempat tidur maupun jendela, menerapkan program 3M, yaitu menguras, menutup, serta mendaur ulang limbah berupa wadah, memperbanyak konsumsi vitamin C, memperoleh vaksin dengue setelah berkonsultasi dengan dokter," katanya.

Apabila mengalami gejala penyakit demam berdarah seperti demam tinggi, mual, dan muncul ruam atau bintik merah dalam tubuh segera periksa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.