Gubernur Minta BBKSD Segera Tangani Masalah Gajah

id gubernur minta, bbksd segera, tangani masalah gajah

Pekanbaru, 7/4 (ANTARA) - Gubernur Riau Rusli Zainal meminta Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam setempat segera menangani masalah gajah di provinsi itu yang sudah terjadi sejak lama. "Masalah gajah merupakan tanggung jawab pusat dan sudah ada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) yang melakukan penanganan, bukan kami," ujar Rusli kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu. Untuk itu, lanjutnya, instansi tersebut sebagai pengawas hutan dan ekosistemnya diharapkan berperan aktif dalam menangani serta menemukan solusi berbagai masalah satwa dilindungi yang terjadi di Riau. BBKSDA juga tidak terlepas dari pencitraan hutan di Riau sebagai salah satu habitat gajah dan harimau Sumatera yang populasinya terus berkurang. Gubernur juga tidak menutup kemungkinan bahwa berkurangnya populasi satwa dilindungi itu sebagai dampak dari penyempitan lahan akibat dikeluarkannya berbagai izin pengelolaan lahan dan hutan oleh Kementreian Kehutanan. Contohnya adalah kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja di Kabupaten Bengkalis, Riau, yang telah lenyap karena beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Padahal sejak awal 1990-an lahan seluas 18.000 hektare di Bengkalis itu telah ditetapkan sebagai areal konservasi gajah, namun karena hutan telah leyap, gajah di daerah itu terus berkonflik dengan warga setempat. Dalam tiga bulan terakhir, dari empat gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) yang mati di Riau, dua diantaranya merupakan korban konflik dengan warga di kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja. "Oleh karena itu kami tidak ingin jika ada masalah di Riau nanti, selalu Gubernur yang disalahkan. Untuk itu mari cari solusi, jika tidak mampu serahkan kepada kami," ujar Gubernur Riau. Kepala BBKSDA Riau Trisnu Danisworo menyatakan, telah berbuat banyak untuk menghindari jatuhnya korban akibat konflik antara gajah dan manusia terutama di Bengkalis. Namun sekitar 40 gajah yang ada di kabupaten itu saat ini kehilangan habitat aslinya akibat hutan Suaka Margasatwa Balai Raja beralih fungsi. "Upaya memindahkan gajah itu adalah cara terakhir, namun yang harus dilakukan sekarang adalah mengembalikan habitat asli gajah yang telah hilang itu," jelasnya.