BBKSDA Riau targetkan generasi milenial untuk Gerakan Cinta Bumi, begini penjelasannya

id Gerakan Cinta Bumi,BBKSDA Riau,penanaman pohon,berita riau antara,berita riau terbaru

BBKSDA Riau targetkan generasi milenial untuk Gerakan Cinta Bumi, begini penjelasannya

Sejumlah siswa merapikan bibit pohon bantuan BBSKDA Riau di SMAN 16, Kota Pekanbaru, Kamis (14/11/2019) (ANTARA/HO-BBKSDA Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau menggencarkan kampanye lingkungan kepada anak-anaksekolah atau yang kerap disebut generasi milenial, lewat Gerakan Cinta Bumi 2019, salah satunya untuk sosialisasi mencegah terjadinya konflik satwa dilindungi dengan manusia.

"Balai Besar KSDA Riau saat ini giat menggandeng berbagai pihak untuk menggalakkan kesadaran peduli lingkungan terutama bagi kaum millenial sebagai generasi penerus bangsa," kata Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan salah satu bentuk Gerakan Cinta Bumi yang baru saja dilakukan adalah menyambangi SMAN 16 di Kota Pekanbaru pada Kamis lalu, 14 November 2019. Selain melakukan sosialisasi, BBKSDA juga menyerahkan bantuan 1.000 bibit pohon ke sekolah tersebut.

"Bibit pohon yang diberikan di antaranya jenisJengkol, Petai, Matoa, Nangka dan Pulai," ujarnya.

Dian mengatakan bantuan tersebut diserahkan oleh Kepala Seksi Wilayah 3 BBKSDA Riau, Maju Bintang Hutajulu kepada Kepala Sekolah SMAN 16, Nurizal AR.

"Pada kesempatan tersebut, Tim Balai Besar KSDA Riau melakukan sosialisasi di depan sekitar 450 siswa dan turun langsung melakukan penanaman bibit pohon serta buah buahan di lingkungan sekolah," katanya.

Dian berharap Gerakan Cinta Bumi bisa menginspirasi siswa SMAN 16 untuk menjaga lingkungan dari yang terdekat, yakni lingkungan rumah dan sekolah. Dengan begitu, generasi muda bisa "menularkan" semangat menjaga lingkungan ke kawan-kawan mereka dan gerakan tersebut akan semakin massif.

"Kita semua peduli terhadap lingkungan kita karena tidak ada planet lain yang bisa menggantikan bumi kita untuk kita tempati. Kalau bukan kita yang peduli, lalu siapa lagi," ujarnya.

Baca juga: Waduh, Sudah tiga warga tewas diterkam harimau sumatera di Riau

Degradasi lingkungan terutama terus berkurangnya tutupan hutan alam untuk perkebunan dan permukiman di Riau pada tahun ini mengakibatkan konflik satwa dilindungi dengan manusia cenderung meningkat.

Berdasarkan data BBKSDA Riau, pada tahun ini sudah ada tiga warga yang meninggal dunia akibat diterkam harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Konflik tersebut salah satunya juga dipicu karena pembukaan perkebunan aktivitas manusia tidak mengindahkan habitat harimau sumatera yang sudah lebih dulu ada disana.

Baca juga: Harimau sumatera berkeliaran dekat fasilitas minyak di Siak

Baca juga: Warga Pelangiran Riau minta pemerintah evakuasi harimau liar, begini penjelasannya