Pekanbaru (ANTARA) - BBKSDA Riau mengevakuasi seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang diduga menyerang seorang pekerja hingga tewas di areal perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) di Pelalawan.
Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan saat dikonfirmasi, Rabu, mengatakan harimau tersebut berhasil masuk jebakan (boxtrap) dan telah dipindahkan ke kandang habituasi untuk pemulihan sebelum dilepasliarkan kembali ke alam.
“Laporan kami terima pada Kamis, 13 Maret 2025 lalu. Segera setelah itu, kami berkoordinasi dengan pihak perusahaan dan menurunkan Unit Penyelamatan Satwa (UPS) untuk menanggulangi kejadian ini,” kata Genman.
Korban diketahui bernama Yafao Zebua (50), seorang karyawan kontraktor di bidang pemeliharaan tanaman. Ia ditemukan meninggal dunia dengan luka cakaran di kepala bagian belakang, leher, serta paha kanan.
Menindaklanjuti insiden tersebut, BBKSDA Riau memasang dua unit boxtrap di lokasi kejadian dan sekitar camp pekerja, yang diketahui sebagai jalur lintasan harimau berdasarkan temuan jejak di lapangan.
Selain itu, patroli gabungan serta sosialisasi kepada para pekerja juga dilakukan untuk mengurangi risiko konflik satwa liar. Dua hari setelah pemasangan jebakan, harimau yang diduga menyerang korban akhirnya tertangkap.
"Harimau ini kemudian dievakuasi ke camp pekerja menggunakan kendaraan air, sebelum dibawa ke kandang habituasi untuk pemulihan. Setelah dipastikan sehat dan siap, harimau akan dilepasliarkan kembali ke alam,” jelas Genman.
Sebagai langkah pencegahan jangka panjang, BBKSDA Riau meningkatkan patroli di area rawan konflik serta mengedukasi masyarakat terkait langkah-langkah menghadapi harimau sumatera apabila bertemu di lapangan.
BBKSDA Riau juga mendorong penerapan sistem peringatan dini di kawasan berbatasan dengan habitat satwa liar guna mengurangi potensi kejadian serupa.
“Kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan jejak atau melihat keberadaan harimau di sekitar permukiman. Selain itu, demi menjaga keseimbangan ekosistem, kami juga mengingatkan agar tidak melakukan perburuan terhadap satwa mangsa harimau, seperti rusa dan babi hutan,” tambahnya.