Pekanbaru (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Riau Nurzafri meminta Pemprov Riau untuk melakukan lobi ke pusat agar dana transfer pusat ke Riau senilai Rp264,29 miliar yang dikabarkan mengalami gagal salur, dapat ditarik kembali ke daerah.
"Jika kemungkinan bisa ditarik lagi ke daerah, kami minta Provinsi Riau untuk melobi, memang informasinya sudah hangus. Tapi kan, kita masih bisa usaha agar dana transfer ini bisa dibawa lagi ke daerah," ucap Nurzafri di Pekanbaru, Rabu.
Legislator daerah pemilihan Kabupaten Kampar ini menyayangkan keterlambatan daerah dalam melengkapi persyaratan menyebabkan gagal salurnya kucuran APBN bernilai fantastis itu ke Riau.
"Kita sangat sayangkan karena administrasi yang tidak lengkap jadinya anggaran ini tidak bisa dicairkan. Ini menjadi kelemahan dan catatan bagi pemda," ucap Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Riau itu.
Padahal, menurut dia, selama ini Provinsi Riau selalu mengeluhkan defisit anggaran dan meminta perhatian pemerintah pusat. Tetapi nyatanya, setelah diberikan malah tidak diperjuangkan.
"Yang katanya defisit anggaran sementara dana yang sudah ada saja kita tidak bisa ambil. Bagaimana untuk penyerapan berikutnya. Jadi kami minta percepatan kepada Pemprov untuk mengurus ini," ucap Nurzafri.
Dia mengatakan, seharusnya pihak Pemprov Riau melakukan komunikasi dengan DPRD Riau jika menemukan kendala dalam merealisasikan dana tersebut.
"Kita di DPRD Riau ini juga sering melalukan kunjungan ke pusat, di sana kita bisa lakukan lobi. Seharusnya jika ada kendala Pemprov komunikasikan ke kita, biar kita bisa bantu. Jangan seperti sekarang, sudah kejadian baru pada kebakaran jenggot," ucapnya.
Sebagai informasi, Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Riau memastikan dana transfer yang hangus, terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sebesar Rp209,68 miliar, Dana Kelurahan sebesar Rp37,94 miliar dan DID sebesar Rp16,67 miliar.
Adapun penyebab gagal salur ini dikarenakan perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, dan masalah administrasi lainnya yang mengalami keterlambatan.
Baca juga: Serapan APBN di Riau hingga Oktober Rp25,16 triliun
Baca juga: Pembahasan APBD Riau 2020 dilanjutkan usai alat kelengkapan dewan dibentuk
Berita Lainnya
11 penginapan di Harau disita polisi terkait dugaan SPPD fiktif DPRD Riau
08 December 2024 23:51 WIB
Selebgram Hana Hanifah dimintai keterangan atas dugaan SPPD fiktif DPRD Riau
05 December 2024 17:24 WIB
BRK Syariah dan DPRD Bengkalis komitmen tingkatkan pendapatan masyarakat
02 December 2024 10:44 WIB
Supaya tak jadi sarang hantu, DPRD Riau minta pemda urus aset terbengkalai
07 November 2024 17:15 WIB
Mantan Sekwan Riau dituntut 8 tahun penjara atas dugaan SPPD fiktif
07 November 2024 16:49 WIB
Anggota DPRD Riau diingatkan tak kampanye pilkada saat reses
07 November 2024 15:09 WIB
Komisi III DPRD Riau evaluasi kegiatan dan target BRK Syariah
04 November 2024 19:45 WIB
Payung elektrik Masjid Annur disorot, DPRD Riau tunggu perkara hukum selesai
01 November 2024 14:47 WIB