Berlin (ANTARA) - Industri otomotif global dapat kehilangan 700 miliar euro (765 miliar dolar AS) dalam penjualan selama tujuh tahun ke depan karena perang dagang yang dimulai oleh pemerintah Amerika Serikat (AS), menurut perkiraan oleh Pusat untuk Penelitian Otomotif (Center for Automotive Research/CAR) di universitas Duisburg Essen pada Rabu (2/10/2019).
Menurut direktur CAR Ferdinand Dudenhoeffer, perang dagang yang dimulai oleh Amerika Serikat adalah salah satu "alasan utama penurunan penjualan industri otomotif dunia".
Baca juga: Balada usher si "pemanis" dalam pameran otomotif
Lembaga riset otomotif tersebut memperkirakan bahwa antara 2018 hingga 2024, kebijakan perdagangan Amerika Serikat dapat menyebabkan hilangnya penjualan lebih dari 35 juta unit mobil, yang mengakibatkan hilangnya penjualan sekitar 700 miliar euro.
"Karena pasar China adalah pasar utama untuk industri otomotif Jerman, industri otomotif Jerman telah sangat dirusak oleh kebijakan bea masuk Amerika Serikat. Karena itu, perilaku Amerika Serikat adalah kebalikan dari kebijakan aliansi," Dudenhoeffer menekankan.
Baca juga: Pemilik kendaraan Xpander dan Pajero kini bisa ganti ban di diler
Baca juga: Toyota New Hilux Single Cabin Diesel jagokan mesin baru, begini keuntungannya
Pewarta : Apep Suhendar