Pekanbaru (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan di Jambi semakin parah, jumlah titik panas di daerah itu meningkat tajam dari 499 menjadi 799 titik api. Kabut asap tersebut sedang menuju Riau karena dibawa angin dari Tenggara-Selatan, atau dari arah Australia, kata Kepala BMKG Pekanbaru Sukisno kepada pers, Minggu (22/9) di Pekanbaru.
"Kami sedang memantau pergerakan tersebut. Kabut asap yang dibawa dari Karhutla Jambi dan Sumatera Selatan akan bertumpuk di Riau, karena terjadi perlambatan pergerakan angin akibat pembelokan. Sehingga asap Jambi, Sumsel dan Riau sendiri berkumpul di Riau," kata Sukisno.
Saat ini penumpukan asap di Riau sudah terlihat. Jarak pandang pada Senin pagi sekitar 500 meter.
Disebutkan, jumlah titik panas di Jambi mencapai 799, Sumsel 619, Riau 211, Babel 71, Lampung 43, Kepri 15, Sumbar, Bengkulu 2, dengan total hotspot Sumatera sebanyak 1769.
Sedangkan hotspot di Riau disebabkan titik panas yang ada di Inhil 68, Inhu 45, Pelalawan 36, Rohil 25, Kampar 12, Bengkalis 9, Dumai 6, Kuansing 5, Meranti 5.
Ketika disinggung kapan terjadi perubahan pergerakan angin yang membawa kabut asap meninggalkan Riau, Sukisno mengatakan sekitar akhir September atau awal Oktober 2019.
"Akan terjadi perubahan pergerakan pada waktu-waktu itu. Dan biasanya akan diikuti oleh musim hujan. Kita doakan saja semoga kondisi daerah Riau dan negara kita cepat pulih kembali," ujar Sukisno.*
Baca juga: Riau berstatus darurat pencemaran udara
Baca juga: Karhutla Riau, Posko PKS rawat 204 pasien
Karhutla Riau - Asap dari Jambi dan Sumsel akan berkumpul di Riau
Kabut asap yang dibawa dari Karhutla Jambi dan Sumatera Selatan akan bertumpuk di Riau, karena terjadi perlambatan pergerakan angin akibat pembelokan