Pasar Helikopter di dunia masih terbuka lebar

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara

Pasar Helikopter di dunia masih terbuka lebar

CEO Russian Helicopter, Andrey Boginsky (tiga kiri), saat menandatangani nota kesepahaman dengan konsorsium bank terkemuka Rusia, di sela pameran kedirgantaraan MAKS 2019, di Bandara Internasional Zhukovsky, Moskwa, Selasa.

Zhukovsky, Moskwa (ANTARA) - CEO Russian Helicopter, Andrey Boginsky, menegaskan, pasar helikopter untuk angkutan berbayar di dunia masih terbuka lebar.

Prospek masih sangat baik, menjanjikan, terbuka lebar. Potensi ini terus kami gali dan kembangkan, katanya menjawab pertanyaan ANTARA, di arena MAKS 2019, di Bandara Internasional Zhukovsky, Moskow, Selasa.

Baca juga: PT Dirgantara Indonesia ambil peluang pasar pesawat dan helikopter di Vietnam

Pada hari itu Russian Helicopter menandatangani nota kesepahaman dengan salah satu konsorsium bank papan atas Rusia tentang leasing helikopter, terkhusus untuk pasar eksekutif.

Menurut Boginsky, salah satu antisipasi mereka untuk menjawab keperluan pasar pada segmen ini adalah dengan mengembangkan helikopter yang khusus didedikasikan untuk keperluan itu.

Russian Helicopter yang berafiliasi kepada Rostec (BUMN Rusia di bidang kedirgantaraan dan persenjataan) menunjukkan hasil kerja tim khususnya yang dinamakan VRT500, suatu helikopter bermesin tunggal.

Permintaan dunia akan helikopter di kelas ini menunjukkan hal yang menggembirakan. Kami memiliki proyek VTR500 dan tengah mengerjakan Ansat. Kami juga mengembangkan beraneka cara untuk menjawab keperluan itu, kata dia tanpa mengungkap jumlah unit keperluan helikopter yang dia maksud.

Pasar helikopter sebagai angkutan titik ke titik di perkotaan yang padat menunjukkan peningkatan, ditandai dengan kehadiran berbagai operator lama dan baru yang beroperasi di suatu kawasan.

Sebagai ilustrasi adalah New York dengan penduduk sebanyak 19,54 juta jiwa memiliki jadwal penerbangan sewa untuk berbagai keperluan helikopter hingga 3.000 penerbangan sehari.

Adapun moda transportasi udara berbasis aplikasi digital juga mulai menunjukkan kemunculannya secara lebih signifikan. Pada saat penandatanganan kesepakatan itu dilaksanakan, terdapat panel bergerak tentang alur dan rute penerbangan angkutan berbayar helikopter berbasis aplikasi ini.

Pada MAKS (Mezhdunarodnyj Aviatsionno-Kosmicheskij Salon) 2019, tiga helikopter sipil buatan Russian Helicopter hadir di pameran kedirgantaraan MAKS 2019 di Bandara Internasional Zhukovsky, Moskow, yang diselenggarakan pada 27 Agustus-1 September 2019.

Ketiga helikopter itu dari kelas menengah dan kecil, yaitu helikopter menengah multi guna Kamov Ka-62, seri perdana Mil Mi-38, dan seri eksekutif Ansat yang merupakan helikopter di kelas terkecil namun dirancang oleh perancang mobil mewah Rusia, Aurus.

Bagi Kamov Ka-62, ini merupakan kemunculan perdana dia di depan publik, dengan teknologi rotor tunggal koaksial sehingga dia berbeda ketimbang helikopter lain. Teknologi rotor koaksial memungkinkan helikopter tidak memiliki baling-baling sehingga mengurangi efek putar di sumbunya.

Menurut Russian Helicopter, Ka-62 ini dilengkapi dengan teknologi antitorsi yang tidak bisa dibandingkan dengan sirip ekor vertikal. Russian Helicopter bagian dari Rostec, BUMN Rusia di bidang kedirgantaraan dan persenjataan menyatakan ini pertama kali diterapkan pada helikopter mereka.

Sedangkan pada Mil Mi-38, kekhususan terjadi pada aspek kenyamanan di dalam kabinnya, apalagi pada seri VIP-nya, yang bisa memuat 11 orang, sementara pada versi standarnya bisa memuat hingga 30 orang untuk jarak 1.200 kilometer.

Baca juga: PT Dirgantara Indonesia satu-satunya industri pesawat di Asia Tenggara

Baca juga: Luhut Minta Airbus dan Dirgantara Indonesia Kerjasama Produksi Komponen Pesawat


Pewarta : Ade P Marboen