PMMD Kemenpora dorong pemuda kembangkan ekonomi kreatif

id Kemenpora, pemuda, Riau, PMMD

PMMD Kemenpora dorong pemuda kembangkan ekonomi kreatif

Program Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mulai digulirkan di Riau 2019 ini. Sebanyak 50 desa di Kampar dan Pelalawan terlibat dalam program tersebut. (Anggi Romadhoni)

Pekanbaru (ANTARA) - Program Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendorong generasi muda di Provinsi Riau untuk terlibat aktif dalam mengembangkan ekonomi kreatif sebagai lokomotif ekonomi baru di bumi lancang kuning tersebut.

"Salah satu program yang kita dorong adalah peran pemuda untuk memaksimalkan potensi masing-masing desa, seperti wisata dan ekonomi kreatif," kata Pendamping PMMD Riau, Suwardi kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.

PMMD merupakan program yang dijalankan oleh Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora sejak 2017 lalu. Provinsi Riau mendapat jatah pelaksanaan PMMD pada 2019 ini.

Suwardi mengatakan sebanyak 50 desa, masing-masing 25 desa di Pelalawan dan Kampar masuk dalam program tersebut. Sesuai rencana, program itu akan berjalan pada Agustus 2019 ini hingga Agustus tahun mendatang.

Kader PMMD Riau, Yopi Pranoto menjelaskan setiap desa akan ditunjuk satu kader untuk mensukseskan program tersebut. Ada lima program yang nantinya dijalankan oleh pemuda dengan asistensi dan pendanaan langsung dari Kemenpora.

Pada tahap awal pelaksanaan, para Kader PMMD mendapat pelatihan Digital Marketing dari CEO PT Garuda Cyber Indonesia, Pembantuan alias Aan, pakar digital dan start up Pekanbaru yang telah mengembangkan beragam program digital.

Aan mengatakan bahwa saat ini seluruh lini kehidupan tidak lepas dari digital. Untuk itu, dia mendorong agar pemuda yang bertugas selama setahun mendatang di pedesaan juga dapat mensosialisasikan kepada masyarakat agar melek terhadap internet. Terutama sebagai sarana pemasaran produk lokal agar lebih mendunia.

"Era industri 4.0 membuka peluang untuk menjadi orang kaya baru. Tidak butuh waktu puluhan tahun menjadi direktur, hanya bermodal kegigihan dan keinginan kuat melalui proses digital," kata Aan.

Sementara itu, Novri Andi Yulan perwakilan dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Riau kembali menegaskan bahwa ekonomi Bumi Melayu tidak melulu tertumpu pada sumber daya alam. Dia mengatakan, minyak dan gas bumi serta perkebunan sawit yang menjadi penggerak ekonomi Riau saat ini secara perlahan harus diganti ke ekonomi berkelanjutan, seperti wisata dan ekonomi kreatif.

"Para pemuda saat ini memiliki peran untuk memaksimalkan potensi wisata daerah masing-masing. Harus bisa menggerakkan ekonomi kreatif sementara Pemda akan mendorong melalui infrastruktur. Sektor-sektor lama harus diambil alih dan diganti yang baru. Peran pemuda sangat besar di sini," tegas mantan aktivis mahasiswa tersebut.