Pekanbaru (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan jumlah titik panas yang jadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau melonjak jadi 53 titik, pada Sabtu sore.
“Jumlahnya bertambah dibandingkan pagi tadi ada 35 titik,” kata staf Analisis BMKG Statsiun Pekanbaru, Bibin kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.
Hasil pencitraan satelit Terra Aqua pada pukul 16.00 WIB menunjukan ada 53 titik panas (hotspot) yang tersebar di Riau. Paling banyak berada di Pelalawan, yakni 27 titik. Kemudian ada juga di Bengkalis sebanyak tujuh titik, Siak enam titik, Inhil lima titik, Inhu dua titik, dan masing-masing satu titik di Kepulauan Meranti, Rohil, Kampar, Kuansing, dan Rohul.
Menurut Bibin, dari jumlah tersebut ada 25 titik yang tingkat keakuratan (level of confidence) di atas 70 persen. Kemungkinan besar itu merupakan titik api Karhutla.
Lokasi terbanyak adalah di Pelalawan, ada 20 titik. Posisinya di sebelah utara Kota Pekanbaru. “Ada banyak di daerah Langgam dan Pangkalan Kuras,” ujarnya.
Ia mengatakan arah angin berhembus dari arah baratdaya ke tenggara dan mengarah ke utara. Asap berpotensi mencapai Pekanbaru tergantung dari kecepatan angin yang berhembus.
“Kalau dari arahnya bisa ke Pekanbaru, tapi tergantung kecepatan anginnya. Sekarang ini angin berhembus lambat, kemungkinan kecil saja (asap) ke Pekanbaru,” ujarnya.
Lokasi lain yang terdapat titik api ada di Bengkalis sebanyak dua titik, dan sisanya di Kuansing, Rohul dan Inhu masing-masing satu titik.
Provinsi Riau kini berstatus Siaga Darurat Karhutla yang ditetapkan oleh Gubernur Riau sejak 19 Februari sampai 31 Oktober 2019. Satgas Karhutla Riau hingga kini terus berupaya memadamkan kebakaran, namun kondisi cuaca kering membuat kebakaran lahan gambut sulit dipadamkan.
Upaya pemadaman dilakukan oleh personel dari darat dan udara. Sejak awal pekan ini upaya pemadaman terus dilakukan di Langgam, Pelalawan. Pada Sabtu pagi terpantau helikopter sudah mengudara dari Pekanbaru untuk menjatuhkan bom air (water bombing).
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) manyatakan luas karhutla di Riau hingga pertengahan Juli 2019 sudah mencapai 27.683,47 hektare. Karhutla di Riau luasnya setengah dari total luas kebakaran di Indonesia, yang mencapai 42.740,42 hektare.
Riau juga tercatat sebagai daerah dengan jumlah titik panas terbanyak selama 2019, yakni 2.960 titik.
Baca juga: 35 titik panas kepung Riau
Baca juga: 30 hektare lahan di Siak terbakar sepekan terakhir
Berita Lainnya
BBMKG: Terpantau 28 titik panas di sejumlah wilayah Sumatera Utara
28 October 2024 17:01 WIB
72 titik panas terpantau Riau, asap karhutla mulai tercium
28 October 2024 14:18 WIB
Gunung Semeru alami erupsi lagi dengan letusan hingga 800 meter
28 October 2024 12:09 WIB
Pemerintah pastikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama wilayah prioritas
24 October 2024 17:01 WIB
25 hektare lahan di Kubu Rohil terbakar
23 September 2024 21:03 WIB
BPBD Riau luncurkan desa tangguh bencana atasi karhutla
12 September 2024 4:46 WIB
13 helikopter dan pesawat antisipasi karhutla di Riau
06 September 2024 8:51 WIB
PHR proaktif bantu pencegahan dan pelatihan karhutla-restorasi gambut di Riau
28 August 2024 11:38 WIB