Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau berusaha menghilangkan kesan seram pada operasi razia pajak kendaraan bermotor hari pertama, di Kota Pekanbaru, dengan membagikan roti dan kopi gratis untuk warga yang terjaring razia.
Operasi razia pajak kendaraan berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan kompleks Purna MTQ, Pekanbaru, Kamis. Bapenda Riau membentuk tim operasi gabungan melibatkan unsur Direktorat Lalu Lintas Polda Riau, PT Jasa Raharja Cabang Riau, Dinas Perhubungan Provinsi Riau dan Satuan Polisi Pamong Praja Riau.
Setiap pengendara oleh petugas diminta untuk menepi dan diperiksa surat-surat kendaraan mereka. Di sana disediakan meja khusus berisi kopi dan roti gratis untuk warga yang terkena razia. Selain makanan dan minuman cuma-cuma, warga juga dapat kupon diskon untuk berbelanja produk roti Rotte. Sejumlah pegawai Bapenda Riau terlihat sigap memberikan makanan tersebut kepada warga.
Pelaksana Harian Kepala Bidang Pajak Bapenda Riau, Rudy Hasibuan, mengatakan operasi penertiban pajak kendaraan bermotor pada tahun ini pelaksanaannya jauh lebih humanis, dengan pendekatan yang lebih persuasif dan edukatif.
“Ada sejumlah hal yang perlu kami sosialisasikan kepada wajib pajak. Oleh karena itu kita akan lebih persuasif dan tetap mengedukasi warga tentang pentingnya membayar pajak,” katanya.
Ia menjelaskan, kopi dan roti gratis yang dibagikan merupakan kontribusi sejumlah pihak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Kita cuma ingin masyarakat tetap senang. Karena mereka sudah kita berhentikan di tengah hari, ya kompensasinya kita kasihlah mereka roti gratis dan voucher diskon dari Rotte terus juga kopi gratis dari kopi Kapal Api. Semuanya gratis, disediakan oleh pihak Rotte dan Kapal Api sebagai apresiasi mereka kepada warga kota Pekanbaru,” katanya.
Dengan memberikan kopi dan roti gratis, lanjutnya, pelaksanaan razia pajak kendaraan bermotor hilang kesan seramnya bagi masyarakat karena sifatnya untuk mengingatkan kewajiban. “Ada live music akustik juga kan, jadinya sosialisainya lebih enak dan masyarakat lebih santai,” katanya.
Meski begitu, petugas tetap tidak menoleransi terhadap pengendara yang melakukan pelanggaran. Namun, Bapenda Riau juga memberikan kemudahan bagi warga yang memang berniat membayar tunggakan pajak kendaraan bermotor dengan memberinya jangka waktu tiga hari ke depan.
Kasubbid Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Bapenda Riau, Bambang Feriyanto menambahkan, hasil razia pada hari pertama menunjukkan ada peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Dari 800 lebih kendaraan yang terjaring razia, hanya sekitar 13 persen yang melakukan pelanggaran.
“Sementara untuk pelanggaran pajak sendiri kami mendapati 71 kendaraan yang belum menyelesaikan kewajibannya. Angka ini sangat baik. Artinya, masyarakat sudah mulai mengerti dan taat dengan pajak. Hal itu tentu perlu apresiasi dari kami dan ucapan terimakasih kami untuk seluruh warga kota Pekanbaru yang selalu membayar pajak kendaraannya tepat waktu," tutupnya.
Operasi terpadu untuk penertiban pajak kendaraan bermotor tersebut mulai akhir bulan Juli hingga Desember 2019.
Berita Lainnya
Perolehan pajak kendaraan bermotor Riau 105,5 persen
18 January 2019 11:15 WIB
Ratusan Kendaraan Bermotor Di Maluku Utara Terjaring Razia Pajak
14 August 2017 10:20 WIB
Riau layani pembayaran pajak kendaraan bermotor di mall
14 September 2024 23:22 WIB
DPRD DKI minta Bapenda bisa mengkoreksi besaran kenaikan pajak hiburan
17 January 2024 12:26 WIB
Bapenda Semarang perpanjang program pembebasan denda PBB sampai akhir Mei
25 April 2023 10:11 WIB
Terobos dua kecamatan jauh, Samsat Selatpanjang sosialisasi bebas denda pajak kendaraan
15 February 2023 22:49 WIB
Puluhan motor mati pajak di Meranti terjaring operasi
12 December 2022 17:36 WIB
Bapenda Peovinsi Riau buka Samsat Tanjak di dua kampus di Pekanbaru
17 November 2022 16:39 WIB