Siak, Riau (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut (BRG) melakukan uji coba penanaman komoditasramah gambut di lahan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) Kabupaten Siak, Riau, seluas 10 hektare.
“Tugas BRG tidak hanya membasahi gambut, mencegah asap, tapi juga mengupayakan masyarakat bisa manfaatkan ekosistem gambut dengan cara yang ramah gambut,” kata Kepala BRG Nazir Foead mengawali FocusGroup Discussion Pilot Uji Penanaman Komoditi Ramah Gambut Lahan TORA Kabupaten Siak di Siak, Selasa.
Dalam program TORA di Kabupaten Siak ini, BRG bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak, akademisi, lembaga penelitian pertanian dan kehutanan, konsorsium LSM serta BNPB mencoba merealisasikan rekomendasi budidaya ramah gambut dengan sejumlah komoditas, kopi liberika, ubi kayu, nanas, jagung dan meranti belangiran.
Ia mengatakan kajian cepat sudah dilakukan BRG bersama pemerintah daerah, universitas dan lembaga swadaya masyarakat. "Uji coba ini harus dikerjakan beramai-ramai, bupati juga harus mengajak serta petani-petani Siak," katanya.
Pengembangan sumber daya manusia menjadi fokus program kerja Presiden Jokowi periode 2019-2024. Karena itu, program pilot uji coba yang dilakukan BRG ini, menurut dia, juga akan memberi manfaat kepada petani dan perusahaan untuk mengetahui teknik budi daya di lahan gambut dengan aman.
“Saya mohon jika satu atau dua kali gagal saat uji coba jangan putus asa. Saya yakin dengan usaha dan doa akan membuahkan hasil baik dan bisa dikenang anak cucu,” ujar dia.
Ia berharap pilot uji coba di Siak ini berhasil sehingga bisa menjadi model pertanian atau perkebunan ramah gambut di daerah lain, mengingat ada pula investor yang sudah melihat dan tertarik berinvestasi di lahan gambut.
Tim ekonomi khusus pun sudah melakukan valuasi ekonomi pengembangan komoditi ramah gambut, ujarnya.
Deputi IV Bidang Penelitian dan Pengembangan BRG Haris Gunawan mengatakan ada 10 ha lahan gambut TORA bekas Hak Guna Usaha (HGU) yang dicadangkan untuk pilot uji coba inidengan kedalaman tiga meter lebih.
Kajian cepat, lanjutnya, telah dilakukan dengan sejumlah pihak untuk memastikan program yang dilaksanakan di atas lahan TORA ini dapat dimanfaatkan maksimal dan memberi manfaat. Kajian dilakukan dengan banyak parameter termasuk sosial-antropologi.
Sementara itu, Bupati Siak Alfedri mengatakan sertifikat TORA seluas 4.000 ha di tiga desa dan sembilan kampung sudah diserahkan Presiden Jokowi pada November 2018.
Pemda ingin mengusahakan lahan TORA masyarakat dapat ditanami mahang namun masih dibahas dengan perusahaan soal bagi hasilnya.
“Harapannya ada juga dukungan BRG sehingga program TORA pemerintah ini benar-benar bermanfaat,” ujar dia.
Hadir pula Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution di awal diskusi tersebut dan dilanjutkan kunjungan lapangan.
Baca juga: Siak tuan rumah Jambore Gambut 2020
Baca juga: Kepala BRG minta warga Siak jaga gambut antisipasi karhutla
Berita Lainnya
PT CPI - BRG latih 10 desa kelola lahan tanpa bakar
24 October 2020 8:27 WIB
Mahasiswa UGM dan BRG lakukan penelitian ke PT NSP
10 October 2020 17:48 WIB
BRG ajak pemerintah desa untuk jaga infrastruktur pembasahan gambut
30 September 2020 13:09 WIB
BRG targetkan restorasi 11 ribu hektare gambut hingga akhir 2020
28 July 2020 17:05 WIB
Wujudkan ketahanan pangan di lahan rawan kebakaran
27 July 2020 21:03 WIB
Kepulauan Meranti selenggarakan Festival Sagu Nusantara 2020
14 March 2020 21:05 WIB
BRG gandeng PT KTU Siak bangun sekolah ladang
10 March 2020 15:52 WIB
Berharap pahit kopi usir api di gambut Kepulauan Meranti
16 December 2019 16:49 WIB