Pekanbaru (ANTARA) - Masyarakat Desa Sungai Tohor bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Sekolah Ekologi Indonesia dan Badan Restorasi Gambut menyelenggarakan Festival Sagu Nusantara 2020 di Desa Sungai Tohor yang berlangsung pada 14 - 15 Maret akhir pekan ini.
"Ada tiga hal besar yang ingin kami capai melalui Festival Sagu Nusantara 2020 ini," kata Deputi IV Penelitian dan Pengembangan Badan Restorasi Gambut (BRG) Dr Haris Gunawan kepada Antara di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Sabtu.
Pertama, Haris yang merupakan lulusan Kyoto University Jepang itu menilai bahwa Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki bentuk kesatuan hidrologis gambut (KHG) yang unik. Kepulauan Meranti sebagai kabupaten dengan gugusan pulau gambut di bibir Selat Malaka secara fisik hanya mendapat pembasahan dari air hujan dan sangat rentan kering.
Selama ini, BRG melaksanakan restorasi di Kabupaten Kepulauan Meranti menjadikan wilayah itu sebagai model untuk pemulihan gambut di lokasi lainnya di Indonesia. "Restorasi yang selama ini dikerjakan, memberikan dampak bagi pemulihan hidrologi pada beberapa lokasinya. Sehingga restorasi gambut perlu dipermanenkan dengan pendekatan kesatuan hidrologis berbasis penggunaan data-data ilmiah gambut yang komprehensif," jelasnya.
Selanjutnya, dia mengatakan melalui Festival Sagu Nusantara yang dibuka secara resmi serta dihadiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Koperasi itu menjadi ajang konsolidasi sosial.
Baca juga: VIDEO - Sagu Riau siap mendunia
Ia menjelaskan modalitas sosial masyarakat dan para pihak masih perlu didekatkan dengan tujuan pemulihan gambut yang berdampak pada berkembangnya kebun-kebun sagu dan hutan berbasis masyarakat.
Selanjutnya, Haris mengatakan dalam kegiatan tersebut selain menjadi ajang unjuk kebolehan masyarakat dalam mengolah beragam produk tradisional olahan sagu, juga turut mengundang para akademisi Universitas Riau, Brawijaya, Universitas Indonesia dan Trisakti untuk diskusi beragam terobosan pengembangan komoditas ramah gambut itu.
"Pengembangan hulu hilir komoditi sagu, BRG mengundang narasumber dari berbagai keilmuan untuk mendiskusikan terobosan pemikiran dan aksi dalam rangka pengembangan komoditi sagu secara simultan dengan pemulihan gambut dan revitalisasi ekonomi berbasis masyarakat," ujarnya.
Festival Sagu menjadi program unggulan Kabupaten Kepulauan Meranti yang rutin diselenggarakan tiap tahun.Festival bertema sagu kini mulai digalakkan oleh masyarakat setempat, setelah sebelumnya kegiatan serupa sudah lama berlangsung yaitu Festival Bokor, yang namanya diambil dari sebuah desa tempat berlangsungnya acara tersebut.
Baca juga: Cocok untuk pengganti nasi dan cegah stunting, Wagub Riau ajak masyarakat konsumsi sagu
Berita Lainnya
PT CPI - BRG latih 10 desa kelola lahan tanpa bakar
24 October 2020 8:27 WIB
Mahasiswa UGM dan BRG lakukan penelitian ke PT NSP
10 October 2020 17:48 WIB
BRG ajak pemerintah desa untuk jaga infrastruktur pembasahan gambut
30 September 2020 13:09 WIB
BRG targetkan restorasi 11 ribu hektare gambut hingga akhir 2020
28 July 2020 17:05 WIB
Wujudkan ketahanan pangan di lahan rawan kebakaran
27 July 2020 21:03 WIB
BRG gandeng PT KTU Siak bangun sekolah ladang
10 March 2020 15:52 WIB
Berharap pahit kopi usir api di gambut Kepulauan Meranti
16 December 2019 16:49 WIB
Kemarau panjang intai Riau 2020 mendatang
14 December 2019 13:51 WIB