Kenaikan tarif pas penumpang di Selatpanjang, Pelindo janji fasilitas dan pelayanan lebih baik

id Pelindo Tanjung Balai Karimun,Pelindo Selatpanjang,Tarif pas penumpang di Selatpanjang ,Pas penumpang di Selatpanjang naik

Kenaikan tarif pas penumpang di Selatpanjang, Pelindo janji fasilitas dan pelayanan lebih baik

General Manager PT Pelindo Cabang Tanjung Balai Karimun, Joni Hutama saat memaparkan alasan kenaikan tarif pas penumpang di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang, Rabu (27/8/2025). (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - PT PelindoRegional 1 Cabang Tanjung Balai Karimun memastikan penyesuaian tarif pas penumpang di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang mulai berlaku 1 September 2025.

Kenaikan ini disebut untuk menyesuaikan kebutuhan pelayanan sekaligus mendorong pembangunan fasilitas pelabuhan.

General Manager PT Pelindo Cabang Tanjung Balai Karimun, Joni Hutama, mengatakan tarif lama sudah tidak relevan karena terakhir kali disesuaikan pada 2017. Selatpanjang pun masih tercatat memiliki tarif terendah dibanding pelabuhan lain di Riau dan Kepri.

“Kalau kita bandingkan, tarif pas penumpang di Selatpanjang masih paling rendah. Karena itu perlu dilakukan penyesuaian,” kata Joni dalam konferensi pers di Pelabuhan Tanjung Harapan, Rabu (27/8) malam.

Berdasarkan kebijakan terbaru, tarif pas penumpang ditetapkan yakni, domestik dari Rp5.000 naik menjadi Rp10.000, internasional untuk WNI Rp50.000 naik menjadi Rp60.000 dan internasional untuk WNA Rp50.000 naik menjadi Rp150.000.

Sebagai perbandingan, tarif domestik di Dumai, Batam, Karimun, dan Tanjungpinang sudah Rp10.000, sedangkan tarif internasional WNI di Dumai dan Tanjungpinang mencapai Rp75.000. Untuk WNA, Tanjungpinang sudah Rp100.000, sementara Dumai, Karimun, dan Batam Rp75.000.

Menurut Joni, penyesuaian tarif ini penting agar Selatpanjang tidak tertinggal dari pelabuhan lain. Dana tambahan akan digunakan untuk meningkatkan mutu layanan dan mendukung pembangunan infrastruktur.

Pada 2024, Pelindo mengalokasikan Rp4,2 miliar untuk transformasi terminal penumpang dan Rp1,5 miliar untuk pembangunan fasilitas sisi laut. Ke depan, pengembangan terminal periode 2026–2030 diproyeksikan membutuhkan dana hingga Rp12,5 miliar.

“Penyesuaian ini bagian dari komitmen Pelindo untuk meningkatkan level of service dan memenuhi standar minimum pelayanan. Tarif baru juga dibutuhkan untuk menutupi biaya operasional serta pengembalian investasi,” jelas Joni.

Dukungan DPRD dan kemungkinan keringanan

Sebelum penetapan, Pelindo telah membahas rencana ini bersama DPRD. Meski sempat ada penolakan, akhirnya kebijakan ini mendapat dukungan penuh setelah dijelaskan manfaatnya bagi pembangunan pelabuhan.

Joni menambahkan, Pelindo juga menyiapkan site plan pengembangan terminal, termasuk revitalisasi jalan masuk, penataan koridor trestle, pembangunan loket tiket, area parkir, musala hingga gerbang utama.

"Kami berharap masyarakat dapat memahami dan memaklumi kebijakan ini. Kami yakin dengan penyesuaian tarif, pelayanan di Pelabuhan Tanjung Harapan bisa semakin baik dan bermanfaat bagi seluruh pengguna jasa,” ungkap Joni.

Meski begitu, ia memastikan peluang keringanan tetap terbuka bagi kelompok tertentu. Seperti mahasiswa atau masyarakat kurang mampu bisa diusulkan mendapat keringanan.

"Tapi hal ini harus dikoordinasikan dengan DPRD agar sesuai aturan," tutup Joni.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.