Hendra Rosa apresiasi pesta rakyat 2025 berjalan lancar

id Teluk Kuantan,Kuansing

Hendra Rosa apresiasi pesta rakyat 2025 berjalan lancar

Kepala Bappeda Kuansing Hendra Rosa, (ANTARA/ASRI)

"Festival seni budaya yang sudah dilestarikan sejak ratusan tahun lalu sudah viral dan semakin mendunia. Ini adalah prestasi, tahun 2026 akan terus ditingkatkan"

Teluk Kuantan (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kuantan Singingi, Riau Hendra Rosa memaparkan prestasi penyelenggaraan festival pacu jalur tradisional pada 20 - 25 Agustus 2025 di Tepian Narosa Sungai Kuantan.

Festival seni budaya lokal sudah selesai, berjalan lancar dan berakhir pada Minggu malam. Capaian prestasi itu adalah karena peran aktif baik masyarakat, pemerintah, swasta dan panitia penyelenggara.

"Semua target tercapai dengan baik. Baik itu besarnya kunjungan wisatawan, kehadiran Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, Menteri Kabinet Merah Putih, Dubes beberapa negara di Kuansing," kata Hendra di Teluk Kuantan, Selasa.

Viral nya iven pacu jalur ke seluruh dunia adalah sebuah prestasi besar, bukan saja membawa nama Kuansing, Riau tetapi Indonesia harum di mata dunia dari pariwisata.

Pada dasarnya, seni budaya lokal, yang unik menarik mampu memukau mata dunia, terlebih pacu jalur asal Kota Kuansing yang sudah dilestarikan sejak ratusan tahun lalu di Tepian Narosa.

"Jadi, festival seni budaya tahun 2025, sukses luar biasa. Semua tamu undangan, wisatawan, masyarakat diyakini pasti puas," ujarnya.

Penita pelaksana festival menyuguhkan berbagai seni budaya lokal, kolaborasi, bersempena festival pacu jalur baik siang maupun malam hari.

Pada saat festival berlangsung, menariknya, usaha kecil masyarakat lokal laris manis, baik makanan, minuman, kerajinan tangan dan batik khas daerah, semua menjadi incaran wisatawan nasional dan internasional.

Bahkan, pedagang dadakan justru banyak mengais rezeki saat festival berlangsung. Kota Teluk Kuantan yang dikenal dengan julukan kota jalur padat dengan wisatawan, tamu dan masyarakat luar yang ingin menyaksikan langsung acara tahunan 2025.

Kesuksesan itu, tiada lain atas peran aktif semua pihak baik dari pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat. Dan, sebagai masyarakat tentu bangga dengan kehadiran Wakil Presiden RI dan beberapa Menteri Kabinet Merah Putih ke Kuansing.

"Buktinya, kehadiran itu disambut meraih masyarakat dari berbagai kecamatan, kabupaten, kota di Riau," sebutnya.

Tentu, ke depan, festival tahunan di Kuansing akan lebih di optimalkan. Apalagi adanya peran pemerintah Pusat dan Provinsi Riau terutama membangun sarana dan fasilitas pendukung iven.

Seperti membangun Tepian Narosa Kota Teluk Kuantan lebih optimal, pembangunan turap Sungai Kuantan, bangunan tribun, ruang terbuka hijau lebih modern bahkan ada gedung khusus pacu jalur dengan fasilitas lengkap.

Sehingga, festival seni budaya pada tahun 2026 akan lebih maksimal, lebih profesional terselenggara secara optimal.

"Walaupun Kota Teluk Kuantan kecil, tetapi indah, bersih dan nyaman," tegasnya.

Selama festival kondisi aman, ini peran luar biasa diri pihak Kepolisian dan penjaga keamanan, ketertiban. Bahkan, sambutan masyarakat Kuansing dengan ramah, santun, persaudaran membuat tamu, wisatawan nyaman selama berada di Kuansing.

Pada kesempatan lain, salah satu warga Kuansing Febi (45) menyebutkan, ke depan, acara seni khas Kuansing lebih baik di optimalkan. Jadi, panitia mengemas acara sedemikian rupa sejak pagi - malam dengan berbagai pertunjukan menarik.

"Sebab, wisawatan ingin menyaksikan seni khas lokal. Prosesi festival yang lebih banyak menampilkan budaya, kreativitas anak negeri," ujarnya.

Bisa juga, pada saat festival disediakan layar lebar di sejumlah tempat agar pengunjung, wisatawan tidak memadati Narosa saja yang terlalu padat.

Jika memungkin pawai jalur itu dilaksanakan juga di sepanjang jalan dan disisipi dengan prosesi seni di beberapa tempat masih dalam kota Teluk Kuantan.

Ada papan khusus atau layar lebar tentang sejarah jalur untik diketahui masyarakat luar. Sebab, informasi itu semua itu masih minim diketahui tamu yang datang ke Kuansing.

Jadi, lanjut Febi, pengunjung, wisatawan dapat mengetahui keunikan pacu jalur itu. Lebih baik lagi jika ada museum khusus jalur, agar tamu, wisatawan dapat melihat sejarah panjang pacu jalur itu.

Sebab, sebelum Riau berdiri masuk dalam Provinsi Sumatra Tengah, dan setelah Provinsi Riau ada maka ada Kabupaten Indragiri. Indragiri dimekarkan menjadi tiga kabupaten yakni Kuantan Singingi dan Indragiri Hilir.

Jadi, festival pacu jalur sebelumnya dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Indragiri, namun lokasi pelaksanaan di Teluk Kuantan.

Selain itu, untuk menambah ilmu pengetahuan lagi ada peneliti, dokumen yang mengupas mengenai sejarah Tepian Narosa itu sendiri.

Mengapa penting ? Festival pacu jalur itu dilestarikan sejak ratusan tahun lalu menjadi kajian menarik, maka akan terungkap pencetus utamanya. ***

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.