Pekanbaru (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut (BRG) menargetkan untuk memperbaiki 11.000 hektare gambut rusak hingga akhir 2020 ini sebagai upaya mengejar target total restorasi 890 ribu hektare.
"Target kami untuk non konsesi itu 890 ribu hektare sekian. Hingga akhir tahun lalu, kita kerjasama bersama masyarakat seperti ini, bangun sekat kanal, sumur bor sekitar 89 persen. Sisanya 11.000 hektare kita kejar 2020 ini," kata Kepala BRG Nazir Foead kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Secara keseluruhan, dia mengatakan Presiden Joko Widodo memasang target dua juta hektare gambut untuk direstorasi oleh BRG. Dari angka itu, sebagian diantaranya berada di lahan konsesi atau perusahaan sementara sebagian lainnya mencakup lahan masyarakat atau milik pemerintah daerah seperti lahan konservasi.
Di luar lahan konsesi, BRG yang bertugas sejak 2016 atau empat tahun berdiri memasang target untuk memperbaiki 890 ribu hektare gambut rusak. Pembasahan gambut dilakukan dengan membangun sekat-sekat kanal dan sumur bor dengan melibatkan peran aktif masyarakat.
Tercatat, BRG telah membangun 13.766 sumur bor, 152 kanal timbun dan 6.353 sekat kanal di tujuh provinsi yang diselimuti lahan gambut seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.
Selain pembasahan gambut, BRG juga memiliki program penghijauan kembali dengan penanaman tanaman hutan atau revegetasi. Tercatat, areal revegetasi mencapai 1.185 hektare.
Dua program itu berjalan seiringan dengan revitalisasi ekonomi yakni membina kelompok masyarakat yang tinggal di areal gambut. Di Riau program itu berjalan cukup baik dengan menggandeng para petani sagu di Meranti, budidaya madu kelulut dan nanas di Kota Dumai serta terbaru petani singkong yang panen raya di Kabupaten Kampar baru-baru ini.
Sementara itu, untuk pemulihan gambut di lahan konsesi, Nazir mengatakan di areal perkebunan sawit mencapai 79,66 persen atau setara 442,6 ribu hektare dari target awal 555,6 ribu hektare gambut.
Baca juga: Wujudkan ketahanan pangan di lahan rawan kebakaran
Baca juga: Kepulauan Meranti selenggarakan Festival Sagu Nusantara 2020