Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal membantah bahwa siswa SDN 01 Jalan A Yani atau tepatnya sebelah Pasar Kodim kekurangan ruang kelas atau lokal, pasalnya sejauh ini justru daya tampungnya berlebih.
"Gak benar tu kekurangan lokal, sedangkan daya tampung untuk SDN 01 kompleks tersebut kita siapkan tiga ruang belajar, sejauh ini hanya penuh dua," kata Abdul Jamal kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Selain itu Abdul Jamal juga membantah adanya peleburan atau merger SDN 01 dengan SDN 10 dan SDN 156, karena akan dijadikan pemekaran pasar Kodim.
"Katanya SDN 156 dipakai untuk pasar, itu tidak benar, saya tadi sudah monitoring kesana, di kompleks itu masih ada tiga SDN dengan tiga Kepala Sekolah," terangnya.
Bahkan Abdul Jamal meminta media silahkan melakukan pengecekan langsung ke SDN 01 terkait kekurangan kelas yang diberitakan.
Termasuk dengan adanya foto anak-anak sedang belajar di halaman sekolah menggunakan alas tikar ia menyatakan itu adalah kegiatan pengenalan lingkungan sekolah (PLS).
"Silakan besok cek ke sana apakah betul ruangan kurang dan diambil untuk pasar.
Yang di luar tadi itu hanya SDN 01 dimana biasa masuk siang karena ada kegiatan PLS maka dia bergantian dengan kelas 1, tetapi untuk besok kelas 1 sampai 6 sudah belajar seperti biasa full shift pagi/siang. Jadi yang belajar di luar itu tidak ada hubungannya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan siswa SDN 01 di Jalan Ahmad Yani Kota Pekanbaru, Riau, pada tahun ajaran 2019/2020 terpaksa belajar di halaman karena sekolah negeri tersebut kekurangan ruang belajar.
Berdasarkan pantauan Antara, Selasa, siswa mengenakan seragam putih merah belajar dengan beralaskan tikar di halaman tanpa menggunakan papan tulis. Bangunan sekolah yang berada di pusat Kota Pekanbaru ini sebenarnya cukup besar, namun dibagi untuk dua sekolah yakni SDN 01 dan SDN 10.
Ketua Komite Sekolah SDN 01 Syafrial Alidin, mengungkapkan kejadian tersebut.
"Itu yang belajar di halaman siswa kelas 2, mereka menunggu giliran kelas yang dipakai kelas 1," kata Syafrial kepada Antara.
Ia mengatakan, kondisi tersebut akan diperparah karena ada rencana penggabungan tiga SD negeri dari Pemerintah Kota Pekanbaru. SDN 01, SDN 10 dan SDN 156, yang berada dalam satu kompleks namun beda gedung, akan digabung menjadi SDN 01. Menurut dia, rencana penggabungan sekolah itu tidak dikomunikasikan kepada orang tua siswa.
"Saya baru tahu karena sepertinya ini disembunyikan. Pagi tadi saya datang antar anak, baru diberi tahu akan merjer. Lalu saya tanya ruangan gimana, orang tua gimana, tapi tak dapat info," katanya.
Baca juga: Miris, siswa SDN 01 Pekanbaru belajar di halaman karena kurang kelas