Pekanbaru, 31/10 (ANTARA) - Harga berbagai jenis beras mulai dari beras berkualitas bagus hingga beras berkualitas medium sekelas beras Bulog saat ini di Pekanbaru relatif mahal, pedagang mematok harga antara Rp7.500 hingga Rp9.000 per kilogram.
"Harga beras di Pekanbaru sudah sebulan ini masih mahal atau bertahan di harga tinggi,"ungkap Ahok agen beras di pasar Agussalim, Minggu.
Dia mengatakan, harga eceran beras saat ini untuk kualitas bagus adalah Rp9.000 per kilogram. Harga ini mengalami kenaikan tertinggi sepanjang setahun ini.
"Jika dibandingkan harga beras tertinggi pada tahun lalu, harga beras tahun ini mengalami harga yang tertinggi sepanjang 3 tahun terahir," jelasnya.
Dia menerangkan tahun lalu harga beras tertinggi hanya mencapai Rp8.000 per kilogram, tahun ini harganya mencapai Rp9.000 per kilogram.
Marjuki, Pedagang beras di Pasar Senapelan mengaku, kini jenis beras yang mengalami harga tertinggi adalah beras asal Palembang, dan beras mudik. Rata-rata harganya Rp9.000 per kilogram.
"Beras belida dan beras Topi koki asal Pelembang, serta Mundam asal Sumbar kini dipasarkan rata-rata Rp9.000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya sebesar Rp7.000 per kilogram," terangnya.
Untuk beras kualitas sedang, atau beras Bulog kini dipasarkan seharga Rp7.500 per kilogram naik dari harga sebelumnya Rp5.500 per kilogram.
Bulog Riau sebelumnya menyatakan, tingginya kenaikan harga beras ini di Pekanbaru, belum bisa membuat Bulog melakukan Operasi Pasar (OP) beras karena OP hanya bisa dilakukan jika ada rekomendasi dari Pemda Riau.
"Kami Bulog hanya menunggu perintah Pemda Riau untuk melakukan OP, meski pada dasarnya Bulog siap saja kapan dilakukan OP, akan tetapi persetujuan anggaran OP adalah kebijakan Pemda Riau," ungkap Humas Bulog Riau Andi Patris.
Dia mengatakan yang saat ini bisa dilakukan Bulog hanya menyalurkan raskin secepatnya bagi RTS(rumah tangga sasaran). Hal ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan beras bagi RTS di tengah mahalnya harga beras.
"Percepatan penyaluran raskin adalah upaya membantu RTS mengurangi beban biaya beras yang mahal," tegasnya.
