Pasir Pengaraian, Riau 3/12 (ANTARA) - Harga berbagai jenis rempah di sejumlah pedagang pasar tradisional Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau, Jum'at, mengalami penurunan yang cukup signifikan, dibanding sepekan sebelumnya.
"Hampir semua jenis rempah mengalami penurunan harga, diantaranya kemiri, merica, pala, ketumbar, asam kandis, cengkeh, bunga lawang, kayu manis, dan jinten," kata pedagang rempah di pasar Tugu kota pasir Pengaraian, Kabupaten Rohul, Anton Saputra, Jumat.
Dia menjelaskan, rata-rata besaran penurunan harga untuk semua jenis rempah mencapai Rp5000 per kilogram (kg). Penurunan harga rempah itu katanya, terjadi karena rendahnya permintaan masyarakat.
"Penurunan harga rempah tidak hanya pada rempah produksi dalam negeri, tapi juga terjadi pada jenis rempah hasil impor," ujarnya.
Kata Anton, jenis rempah impor yang mengalami penurunan harga itu dintaranya bunga lawang asal China, ketumbar asal Vietnam dan jintan asal Korea.
Sedangkan rempah dalam negeri katanya, seperti kemiri, merica, buah pala, asam kandis, kayu manis dan cengkeh.
Harga rempah dalam negeri saat ini kata Anton, seperti pala dijual dengan harga Rp70 ribu per kilogram (kg) dari harga sepekan sebelumnya mencapai Rp74 ribu per kg. Kemudian kemiri dijual Rp42 ribu per kg, dari harga sepekan lalu hanya Rp48 ribu per kg.
Selanjutnya rempah lainnya yang juga mengalami penurunan harga diantaranya, cengkeh dijual hanya Rp65 ribu per kg, dari harga pekan lalu mencapai Rp70 ribu per kg, kemudian harga merica sekarang Rp75 ribu per kg, biasanya Rp 80 ribu per kg.
Dia mengatakan penurunan harga terjadi pada kayu manis yakni Rp30 ribu per kg, dari harga sepekan lalu mencapai Rp35 ribu per kg, dan asam kandis menjadi Rp25 ribu dari Rp30 ribu per kg.
Ia menambahkan untuk rempah impor seperti bunga lawang asal China kini Rp50 Ribu dari sebelumnya Rp54 ribu, demikian juga dengan ketumbar menjadi Rp45 ribu per kg dari Rp50 ribu dan harga jintan mencapai 60 ribu dari sebelumnya Rp65 ribu per kg.
"Sebenarnya stok juga tidak terlalu banyak, tapi karena rendahnya permintaan terpaksa kami turunkan harganya, agar minat pembeli semakin banyak," ujarnya.