Sampit (ANTARA) - Sebanyak 1.734 pemudik Idul Fitri 1440 Hijriah diberangkatkan dari Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menggunakan dua kapal menuju Surabaya, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah.
"Alhamdulillah ada peningkatan, termasuk sebelum H-15 juga mulai meningkat. Saya lihat masyarakat mulai mengantisipasi (kepadatan) sehingga beberapa keberangkatan sebelumnya sudah ada peningkatan," kata Kepala PT Pelni Cabang Sampit Agus Suprijatno di Sampit, Selasa.
Baca juga: Tips mudik. Jangan sembarangan pasang roofbox, pahami dulu aturannya
Secara bergantian kapal milik PT Pelni dan PT Dharma Lautan Utama bertolak dari Pelabuhan Sampit dengan tujuan berbeda. KM Kelimutu bertolak sekitar pukul 04.00 WIB menuju Surabaya dengan mengangkut 1.051 penumpang, sedangkan KM Kirana I berangkat pukul 07.00 WIB menuju Semarang membawa 683 penumpang.
Agus menegaskan jumlah penumpang yang mereka angkut masih sesuai dispensasi yang diberikan Kementerian Perhubungan. Pihaknya tetap mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang.
Pelni mengerahkan lima kapal untuk melayani pemudik dari Pelabuhan Sampit yaitu KM Kelimutu, KM Binaiya, KM Leuser, KM Egon dan KM Lawit. Kelima kapal tersebut melayani sembilan call atau keberangkatan selama arus mudik lebaran terhitung mulai hari ini.
Banyaknya penumpang membuat petugas memberlakukan sistem buka tutup arus penumpang dari terminal menuju ke dalam kapal. Tujuannya agar penumpang bisa masuk ke kapal dengan tertib dan tidak berdesakan karena tempat tidur yang tersedia dipastikan sesuai dengan kapasitas sehingga semua penumpang dipastikan akan kebagian.
Baca juga: Disnaker Riau imbau sejumlah perusahaan sediakan angkutan mudik gratis
"Alhamdulillah penumpang menurut. Pemeriksaan tetap kami lakukan karena semua penumpang harus sesuai tanda pengenal. Kalau tidak sesuai identitas maka mohon maaf tidak akan kami layani," tegas Agus.
Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit Hendrik Sugiharto mengatakan, peningkatan penumpang terjadi sejak sebelum bulan suci Ramadhan karena sebagian warga memilih mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan penumpang jika berangkat menjelang lebaran.
Sejak jadwal keberangkatan mereka umumkan, pemesanan tiket terus meningkat. Jumlah penumpang kapal yang biasanya berkisar 300 sampai 400 orang, hari ini sebanyak 683 orang dan diprediksi akan terus meningkat.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, Hendrik berharap pemerintah memberikan persetujuan dispensasi sehingga kapalnya bisa mengangkut penumpang hingga 850 orang untuk setiap keberangkatan. Hendrik memastikan faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas perusahaannya.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk dispensasi itu biasanya kami dapat dari kapasitas muat itu adalah 30 persen. Ini juga upaya kita bersama sesuai harapan bupati agar jangan sampai ada penumpang yang tidak terangkut," tambahnya.
PT Dharma Lautan Utama mengoperasikan dua kapal yaitu KM Kirana I dan KM Kirana III dengan tujuan Semarang dan Surabaya. Sesuai jadwal, perusahaan ini melayani pemudik hingga keberangkatan terakhir menjelang lebaran, yaitu tujuan Semarang pada 2 Juni dan tujuan Surabaya 3 Juni 2019.
Baca juga: 10 BUMN siapkan tiket mudik gratis rute Batam-Belawan dengan kapal Pelni
Baca juga: AP II bentuk tim khusus pantau maskapai turunkan harga tiket pesawat. Begini penjelasannya
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB