Pekanbaru (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Riau bersama Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa dan ormas-ormas keagamaan se Riau menyerukan pesan damai kepada seluruh masyarakat seusai Pemilu 2019.
Ketua PW NU Riau T Rusli Ahmad, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga keharmonisan dengan kembali merekatkan tali persaudaran pasca pesta demokrasi serentak tahun ini.
"Ini luar biasa, penyelenggaraan pemilu terbesar yang dilakukan, saya apresiasi KPU dan semua penyelenggara pemilu. Saya berharap pasca pemilu ini kita harus menjaga keharmonisan ketenteraman agar Indonesia tetap aman dan damai," ujar T Rusli Ahmad, Selasa.
Untuk proses rekapitulasi suara yang masih berlangsung, PWNU meminta agar semua pihak ikut mengawal dengan tetap mengedepankan persatuan NKRI sebagai kepentingan bersama.
"Kita minta seluruh elemen masyarakat mengawal proses perhitungan suara yang masih berjalan. Siapun yang nanti yang ditetapkan KPU, maka itulah Presiden kita, Presiden yang harus kita hormati dan cintai," ujar Anggota DPRD Riau itu.
Hal tersebut disampaikannya dalal acara Forum Group Discussion (FDG) bersama 69 Aliansi BEM se Riau, Pengurus Wilayah NU Riau, LAMR, Anggota DPRRI dan Forum Lintas Umat Beragama sekaligus deklarasi damai pasca Pemilu Serentak 2019, di hotel Pangeran Pekanbaru.
Dalam diskusi tersebut, semua peserta FGD yang hadir mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan pemilu serentak 17 April lalu dan juga sepakat untuk menjaga kedamaian dan ketertiban sampai selesainya tahapan pemilu pada 22 Mei nanti.
Sementara itu, Ketua LAM Riau Datuk Seri H Al Azhar sependapat dengan digelarnya deklarasi damai diharapkan tak ada lagi masyarakat yang terkotak-kotakkan karena suhu politik yang sempat memanas belakangan ini.
"Kita juga harapkan kepada TNI dan Polri kawal proses konstitusional ini sampai selesai. TNI dan polri digaris paling depan untuk mewujudkan kedamaian dan kembali merekatkan anak bangsa yang barang kali sudah retak. Kita bersama-sama juga harus bisa move on dari polarisasi ritual politik yang terjadi 5 tahun sekali ini," ujarnya.
Adapun sejumla poin penting dalam deklarasi diantaranya, mengapresiasi penyelenggaraan pemilu 2019 ini, kemudian turut berduka atas gugurnya pelaksana pemilu sebagai pahlawan demokrasi, menolak segala bentuk delegitimasi hasil pemilu untuk kepentingan politik, mengajak semua pihak mengedepankan prosedur hukum dan tidak mengambil tindakan sendiri menghadapi isu pemilu serta Aliansi BEM se-Riau dan ormas Islam lainnya akan menjadi garda terdepan bagi keamanan , ketentraman dan kedamaian Indonesia.
Baca juga: PWNU Riau Tolak Ijtima Ulama III. Begini alasannya