Dumai, Riau (ANTARA) - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Dumai melirik dua potensi destinasi wisata di lingkungan PT Pertamina RU II, yaitu kawasan pertanian dan perikanan Bukit Mekar serta Pesanggrahan Makam Putri Tujuh di kilang minyak Pertamina.
Kepala Disparpora Dumai Fauzi Efrizal menyebut, potensi objek wisata baru ini bisa menjadi unggulan destinasi pawisata Dumai, dan pemerintah daerah terus bersinergi dengan perusahaan untuk mewujudkannya.
"Langkah kita terus bersinergi dengan pertamina agar dua potensi ini bisa terwujud menjadi destinasi wisata daerah," kata Fauzi usai menghadiri peresmian kolam pancing Pertamina RU II di Kelurahan Bukit Datuk Dumai, Kamis.
Baca juga: Tol Pekanbaru-Dumai dilengkapi terowongan khusus gajah
Dijelaskan, kawasan pertanian dan perikanan dikelola Kelompok Tani Bukit Mekar binaan Pertamina RU II ini telah berjas besar bagi kehidupan perekonomian masyarakat sekitar dengan pemanfaatan lahan tidur.
Lahan selain bercocok tanam pertanian berbagai sayuran, juga dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk sektor perikanan, seperti budi daya ikan dan kolam pemancingan.
"Kawasan ini juga bisa sebagai edukasi bagi masyarakat atau pelajar yang ingin menekuni bidang pertanian dan perikanan, sehingga sangat kita dukung untuk menjadi objek wisata unggulan," sebutnya.
Sedangkan potensi wisata di Pesanggrahan Makam Putri Tujuh berlokasi di Kilang Minyak RU II, sejauh ini masih dalam perjuangan dengan dibantu Lembaga Adat Melayu Riau agar Pertamina membuka akses untuk umum.
Baca juga: Pertamina Dumai kucurkan Rp127 juta rehab SMK Perminyakan
Pesanggrahan Makam Putri Tujuh ini akan dijadikan objek wisata sejarah, dan masyarakat bersama lembaga adat sudah lama memperjuangkan keinginan tersebut, namun masih dalam tahap pembahasan.
"Kita masih membicarakan hal ini ke pertamina, karena memang makam itu berada di dalam lokasi kilang minyak sebagai objek vital negara," ujarnya.
General Manager Pertamina RU II Dumai Nandang Kurnaedi bersama Wali Kota Dumai Zulkifli As meresmikan kolam pancing di Kelurahan Bukit Datuk, merupakan program TJSL, dimulai sejak 2016.
Kawasan pertanian dan perikanan Poktan Bukit Mekar seluas 15 hektare telah dimanfaatkan untuk program pemberdayaan masyarakat, dan kolam pancing sebagai satu wahana untuk menyalurkan hobi memancing, sehingga dapat meningkatkan pendapatan kelompok tani.
"Program pemberdayaan masyarakat ini sudah dijalankan sejak 2016, dan tiap tahun dirumuskan tema program berbeda beda sebagai upaya memperkaya pengetahuan para anggota kelompok di bidang pertanian dan perikanan", kata Nandang.
Baca juga: Pertamina Dumai periksa kesehatan warga terdampak jerebu