Siak (ANTARA) - Kampung Teluk Lanus saat ini belum memiliki akses darat yang langsung tembus ke sana dari Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Pilihannya adalah jalur laut sebagai akses terdekat yang bisa dimasuki dari Pelabuhan Penyengat.
Akan tetapi ini butuh waktu menyebrang dua jam baru sampai ke kampung yang telah dialiri listrik tenaga surya itu. Sejak beberapa tahun lalu pemerintah Kabupaten Siak sudah membuka pangkal jalan menuju Teluk Lanus, akses darat dari Tanjung Buton sampai ke Kampung Penyengat diteruskan ke arah Teluk Lanus.
Ketua DPRD Siak , Indra Gunawan mengharapkan masalah ini bisa jadi perhatian oleh Pemprov Riau dan Pemerintah Pusat. Pasalnya kalau hanya mengandalkan APBD Siak ini terbatas
Karena masih panjangnya ruas jalan yang perlu dibuka.
"Sekitar 50 Km lagi agar tembus ke Teluk Lanus. Kami berharap Pemprov Riau dan Pemerintah Pusat bisa membantu pembangunan akses jalan darat menuju Teluk Lanus," pintanya.
Hal ini juga agar masyarakat yang tinggal di kampung paling ujung di Kecamatan Sungai Apit ini bisa mudah mengeluarkan hasil panen usaha pertaniannya. Dimana saat ini di sana juga sedang ada program cetak sawah.
Indra Gunawan sendiri telah melakukan peninjauan terhadap program di kampung halamannya tersebut. Hal teraebut dilakukan tidak lain untuk memastikan kesejahteraan petani padi yang berjuang mengolah hamparan sawah seluas 800 hantar di sana.
Politisi Partai Golkar ini menilai pembangunan yang berlangsung di sawah dari program transmigrasi lokal ini sudah berjalan baik, dan harus dilanjutkan. Pembangunan irigasinya sudah berangsur dengan dilakukan bertahap.
"Kami DPRD Siak mendorong terus, agar sawah ini bisa berproduksi lebih maksimal," kata Indra Gunawan
Ditegaskan Indra, program cetak sawah itu digulirkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Pembangunan irigasinya bertahap karena keterbatasan anggaran daerah namun dipastikannya fasilitas infrastruktur itu tetap akan diperjuangkan.
"Kita ingin produksi sawah di sini terus meningkat, sehingga masyarakat sejahtera," ungkap Indra Gunawan.(adv)