Pekanbaru (ANTARA) - Tanoto Foundation salah satu organisasi filantropi independen fokus mendukung peningkatan kualitas guru di Indonesia dan tahun 2019 menyasar guru di Pekanbaru, Bengkalis, Siak dan Dumai mengikuti program "pintar".
"Dalam mengembangkan program pintar itu, Tanoto Foundation bekerja sama dengan tiga mitra pemangku kebijakan yakni Bappeda, Disdikbud dan Kanwil kemenag Riau," kata Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Riau H Asmuni Hasan di Pekanbaru, Kamis.
Menurut Asmuni, melalui tiga pemangku kebijakan di Riau tersebut, program Pintar ini akan didesiminasikan ke seluruh kabupaten dan kota se-Riau.
Kerjasama yang sudah terjalin sejak tiga tahun terakhir itu, katanya, bertujuan menguatkan proses pengawasan oleh instansi terkait, khususnya guru.
Baca juga: 667 CJH Riau sudah lakukan rekam biometrik
"Tanoto Foundation merupakan lembaga yang konsen terhadap penganggulangan kemiskinan melalui dukungan bidang pendidikan, dan Dumai menjadi daerah tambahan guna mendiskusikan program peningkatan mutu pendidikan untuk 2020," katanya.
Sedangkan progress keberhasilan yang dirintis Tanoto Foundation dalam pembinaan mutu guru yang sudah dicapai adalah peningkatan pendidikan berkelanjutan, pengembangan profesi berkelanjutan guru pada tingkat Ibtidaiyyah, Tsanawiyah, dan Aliyah. Selain itu budaya membaca dan literasi serta pembelajaran yang aktif.
Oleh karena itu, diharapkan program PINTAR ini mampu menularkan hal yang lebih mendasar pada peningkatan mutu madrasah di Riau ke depan.
Apalagi Tanoto Foundation bergerak mulai dari atas tingkat Kementerian pusat hingga ke Provinsi melalui Kanwil kemenag Riau dan Kemenag Kabupaten Kota sebagai pengawas, dan madrasah sebagai pelaksana.
Ia memandang bahwa program Pintar berdampak pada pengembangan profesi guru, peningkatan pengetahuan terbarukan, pengalaman literasi dan metodelogi pembelajaran yang diterapkan semakin berfariatif, kreatif dan memacu kreativitas siswa.
"Program pintar belum bisa dilakukan untuk seluruh daerah Riau, terkait geografis wilayah, dan jumlah guru yang cukup besar serta keterbatasan anggaran," katanya..
Untuk itu, katanya lagi, perlu dilakukan sistem zonasisasi, dengan terlebih dahulu melakukan survei ke daerah untu mendapatkan perwakilan dari masing masing kabupaten dan kota.
Umpamanya, katanya mencontohkan, dari 100 madrasah maka yang mendapat pelatihan hanya 10 guru dan yang 10 guru tersebut mewakili sedikitnya hanya 3 atau 4 tenaga pendidik saja, kendati memang belum bisa merata.
Baca juga: Kemenang Riau Anggarkan Rp720 juta untuk tandai 2.757 tanah wakaf
Baca juga: Pemprov Riau-Kanwil Kemenag perkuat sinergitas pelaksanaan tugas
Tanoto Foundation tingkatkan kualitas guru empat daerah Riau
"Tanoto Foundation merupakan lembaga yang konsen terhadap penganggulangan kemiskinan melalui dukungan bidang pendidikan, dan Dumai menjadi daerah tambahan guna mendiskusikan program peningkatan mutu pendidikan untuk 2020," katanya.