Pekanbaru (Antarariau.com) - Peristiwa pencemaran lingkungan dari limbah plastik di Indonesia telah memberi dampak buruk bagi kehidupan manusia dan bahkan hewan-hewan yang ada di darat dan perairan.
Di darat, sampah plastik yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan banjir, merendam berbagai bangunan dan bahkan ada mengakibatkan kematian hewan dan manusia.
Sementara sampah plastik yang tergenang di laut, mengakibatkan kerusakan biota bahkan terbukti telah membunuh hewan laut. Seperti penemuan paus sperma yang mati setelah menelan 5,9 kilogram sampah plastik.
Bangkai paus ini terdampar di sekitar Pulau Kapota, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 18 November 2018.
Kabar paus mati akibat menelan banyak sampah plastik itu mendapat perhatian serius Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang kemudian mengungkap data mengejutkan soal sampah plastik.
Kata dia, saat ini Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik ke laut terbesar nomor dua di dunia.
"Tahun 2030 kalau kita tidak kurangi, sampah akan lebih banyak daripada ikan di laut kita," kata Susi.
Penting
Begitu buruknya dampak pencemaran limbah plastik membuat kalangan ibu-ibu di Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau, kemudian berinisiatif membentuk kelompok pengrajin daur ulang sampah plastik.
Perkumpulan itu dinamai Home Kreatif yang terdiri dari puluhan anggota dari kalangan ibu-ibu rumah tangga yang ada di Kompleks Perumahan Pemko Bertuah Sejahtera, Pekanbaru.
Kelompok ini mengumpulkan berbagai jenis sampah plastik untuk kemudian didaur ulang menjadi barang-barang berharga yang memiliki nilai jual.
"Terpenting kegiatan ini mampu untuk mengurangi limbah plastik yang menjadi penyebab bencana bagi kehidupan manusia," kata Heri, salah satu pembina Home Kreatif saat ditemui di Pekanbaru, Kamis (28/11/2018).
Dia menjelaskan, Home Kreatif didirikan sejak awal tahun ini dan telah menghasilkan sejumlah produk olahan seperti alas meja, rak sepatu, bunga, fas bunga, dan yang paling menarik bisa dijadikan papan karangan bunga yang menawan.
Dia mengatakan, papan karangan bunga tersebut memiliki cirikhas yang berbeda dari papan karangan bunga biasanya, dan terpenting memiliki nilai dalam menjaga lingkungan.
"Karena bahan yang digunakan adalah limbah plastik yang telah didaur ulang menjadi bunga sebagai bahan dasar merangkai kalimat ucapan di papan berikuran 1,5 meter kali 1 meter," katanya.
Dia mengatakan, untuk papan bunga ramah lingkungan itu dihargai Rp150.000 untuk setiap papan yang dapat dipesan untuk berbagai ucapan, mulai dari pernikahan, duka cita, ulang tahun dan hari penting lainnya.
Setiap pelanggan yang telah memesan lebih dari 10 kali pemesanan kata dia akan diberikan sertifikat sebagai kepedulian lingkungan.
"Jika kami memulai mencintai lingkungan dengan upaya daur ulang limbah plastik, maka masyarakat, perusahaan dan pemerintah dapat turut ambil bagian menjaga lingkungan dengan memesan papan karangan bunga yang kami produksi ini," kata dia.
Untuk info pemesanan, kata dia dapat menghubungi salah satu pendiri Yayasan Bunga Indah Kreatif yang merupakan induk dari Home Kreatif atas nama Hardi ke nomor 081378611494 atau WA ke nomor 082293471144.
"Cintai lingkungan Anda bersama kami, Home Kreatif dan Yayasan Bunga Indah Kreatif. Setiap rupiah yang Anda keluarkan untuk pemesanan karangan bungan dari kami, merupakan dukungan untuk kami bertahan dan berkembang dalam menjaga lingkungan sebagai sumber kehidupan," katanya. (rls)
Berita Lainnya
Menpora Dito Ariotedjo berharap Indonesia raih poin penuh saat menjamu Arab Saudi
19 November 2024 16:43 WIB
KPID Riau edukasi pelajar Kepulauan Meranti jauhi pembulian di dunia digital
18 November 2024 20:54 WIB
Tiga atlet senam Riau ikuti pemusatan latihan ke Jepang
14 November 2024 19:38 WIB
Kemenhub sebut 1.352 pelaut Indonesia saat ini bekerja di atas kapal Panama
12 October 2024 10:48 WIB
Mancini minta penggemar penuhi stadion saat laga Arab Saudi vs Indonesia
05 September 2024 10:23 WIB
Jamaah calon haji Indonesia diingatkan bawa "smartcard" & identitas pribadi saat ke Arafah
13 June 2024 16:46 WIB
Ini pesan Dirjen Imigrasi saat Rakor Perwakilan Imigrasi di AS
30 May 2024 12:05 WIB
Kusnaeni: Efektifkan penyelesaian akhir setiap serangan saat hadapi Uzbekistan
29 April 2024 15:32 WIB