Pekanbaru (Antarariau.com) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau mengevakuasi seekor buaya muara jenis Sinyulong (Tomistoma schegelli) yang menyerang seorang anak hingga meninggal dunia saat banjir di Kabupaten Rokan Hulu.
"Buaya kita evakuasi ke Lembaga Konservasi Kasang Kulim di Pekanbaru," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan predator bergigi tajam dan berkulit hitam serta putih tebal di bagian punggung dan dadanya tersebut, sebelumnya ditangkap warga Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Rokan Hulu pada akhir pekan kemarin.
Di desa itu, seorang bocah bernama Rahmad Andika Saputra (7) tewas diterkam si penguasa kawasan sungai setempat saat bermain, ketika banjir persis di depan rumahnya.
Bahkan, kematian tragis korban disaksikan langsung oleh ibunya, Ayu Lestari pada medio pekan lalu.
Rahmad sempat hilang selama kurang lebih tujuh jam saat buaya dewasa dengan panjang lebih dari tiga meter itu menyeret korban ke perairan banjir lebih dalam. Nahas, korban ditemukan tidak bernyawa dengan luka di sekujur tubuhnya.
Suharyono mengatakan buaya tersebut berhasil ditangkap setelah warga ramai-ramai melakukan pencarian dan pemancingan. Buaya yang memiliki lebar dada 50 cm tersebut selanjutnya dibawa ke Pekanbaru.
"Selain itu, kami juga telah memasang informasi berupa spanduk bahwa daerah tersebut rawan buaya," tuturnya.
Konflik antara buaya dan manusia di Provinsi Riau kerap terjadi, terutama di wilayah dengan geografis sungai.
Selain di Rokan Hulu, beberapa waktu lalu insiden serangan buaya juga terjadi di Meranti saat seorang buruh angkut sagu ditemukan dengan sejumlah organ tubuh hilang diserang predator mematikan tersebut.
BBKSDA Riau Evakuasi Buaya
