Kebutuhan Hewan Kurban Pekanbaru Tumbuh Lima Persen

id kebutuhan hewan, kurban pekanbaru, tumbuh lima persen

Kebutuhan Hewan Kurban Pekanbaru Tumbuh Lima Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru memprediksi kebutuhan hewan kurban di ibu kota Provinsi Riau tersebut di 2018 mengalami peningkatan sebanyak lima persen jika dibandingkan dengan tahun 2017.

"Kalau dibandingkan tahun lalu memang ada peningkatan. Tapi tidak signifikan," ucap Kadistanak Pekanbaru Syahmanar S. Umar di Pekanbaru, Rabu.

Syahmanar menjelaskan bahwa untuk tahun 2018 jumlah kebutuhan hewan kurban tersebut mencapai 9.914 ekor dengan rincian 6.000 ekor sapi, 1783 ekor kerbau, 2.126 kambing, serta 5 ekor domba. Sedangkan untuk tahun 2017, total kebutuhan hewan kurban di Pekanbaru mencapai 9.556 ekor.

Syahmanar menambahkan bahwa peningkatan jumlah hewan kurban tersebut terjadi akibat beberapa faktor seperti peningkatan jumlah penduduk serta peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu hal ini juga dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat Pekanbaru untuk berkurban di tahun ini. Kendati demikian ia menuturkan bahwa peningkatan jumlah kebutuhan hewan kurban tersebut adalah hal yang wajar mengingat hal ini juga terjadi semenjak bertahun-tahun lalu.

"Dari dulu sudah begini. Bahkan di tahun 2016 jumlah kebutuhan hewan kurban mencapai 8668 ekor hewan kurban," imbuhnya.

Guna memenuhi kebutuhan hewan kurban tersebut, pihak Syahmanar mengaku bahwa pihaknya mendatangkan hewan kurban tambahan dari luar Provinsi Riau, seperti Provinsi Sumatera Barat, Pulau Jawa. Setidaknya terdapat 75 persen hewan kurban tersebut yang didatangkan dari luar Provinsi Riau.

Selain itu, untuk daerah Riau sendiri pihak Distanak mendatangkan hewan kurban dari sejumlah Kabupaten. Seperti Kabupaten Siak, Kuansing, Kampar dan beberapa daerah lainnya.

"Produksi ternak lokal belum bisa memenuhi kebutuhan kuota tersebut. Makanya kita datangkan dari luar Provinsi," ucapnya lagi.

Terkait tingginya jumlah hewan kurban yang didatangkan dari luar Provinsi Riau, maka pihak Distanak sendiri telah menyiapkan sejumlah tim pemeriksa hewan kurban. Tim tersebut terdiri dari para dokter hewan yang telah ditempatkan di seluruh kecamatan di Pekanbaru. Sejauh ini, Dinas Pertanian dan Perikanan belum menemukan hewan ternak dalam kondisi sakit atau tidak layak konsumsi.