Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik menyatakan Provinsi Riau pada bulan Juni mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 135,00 yang salah kenaikan harga disebabkan pengaruh perayaan Idul Fitri 1438 H.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Aden S. Gultom di Pekanbaru, Senin, mengatakan pengaruh Lebaran terhadap inflasi cukup terasa. Sebabnya, komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau salah satunya adalah kenaikan harga pada angkutan udara dan angkutan antar kota.
Kemudian, komoditas seperti rokok kretek, rokok kretek filter, sewa rumah, petai, blus, dna buncis, juga menyumbang inflasi.
Sementara itu, komoditas bahan pangan justru memberi andil deflasi. Komoditi tersebut antara lain cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, teri, daging sapi, bawang putih dan, BBM jenis Pertalite.
"Inflasi Riau bulan Juni 2018 terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami inflasi sebesar 0,84 persen" kata Aden.
Kelompok lainnya yang mengalami kenaikan harga adalah kelompok sandang sebesar 0,75 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,69 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,16 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,04 persen.
"Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,09 persen," katanya.
Dengan demikian, Aden mengatakan Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,18 persen, dan Inflasi Year on Year (Juni 2018 terhadap Juni 2017) sebesar 3,32 persen. Dari tiga kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi, yakni Pekanbaru sebesar 0,01 persen, Dumai sebesar 0,65 persen dan Tembilahan sebesar 0,11 persen.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,82 persen, diikuti oleh Jambi sebesar 1,41 persen dan Batam sebesar 1,29 persen.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Pekanbaru dan medan masing-masing sebesar 0,01 persen.
Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,71 persen, diikuti Tual sebesar 2,22 persen, Kendari sebesar 2,01 persen.
"Inflasi terendah terjadi di Kota Pekanbaru dan Medan masing-masing sebesar 0,01 persen," katanya.***3
Berita Lainnya
Nilai tukar rupiah melemah jadi Rp15.962 di tengah kenaikan inflasi domestik
02 April 2024 13:28 WIB
Inflasi Jakarta capai 0,37 persen pada Maret 2024 dipicu oleh kenaikan harga beras
02 April 2024 12:20 WIB
Nilai tukar rupiah turun di tengah pasar menunggu rilis inflasi domestik
01 April 2024 10:47 WIB
Nilai tukar rupiah merosot di tengah pasar tunggu rilis inflasi Indonesia
29 February 2024 16:25 WIB
BI Papua sebut langkah pengendalian inflasi harus jadi prioritas pemda
24 February 2024 10:42 WIB
Harga emas naik karena data inflasi Amerika Serikat lebih tinggi dari perkiraan
17 February 2024 12:00 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto nilai inflasi stabil dan PMI masih ekspansif
03 February 2024 10:03 WIB
BPS: Ekonomi Indonesia alami inflasi 0,04 persen pada Januari 2024
01 February 2024 12:10 WIB