Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak 1.955.658 anak usia sembilan bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun di Provinsi Riau akan mendapatkan imunisasi campak atau maesles dan rubella (MR), mulai bulan Agustus hingga September 2018.
"Target yang harus dicapai minimal 95 persen dari sasarannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Nazir di Pekanbaru, Senin.
Pemprov Riau serius melaksanakan imunisasi MR untuk menyukseskan program nasional itu, guna mengeliminasi campak dan pengendalian rubella di Indonesia pada 2020.
Persiapan khusus di Riau telah berlangsung sejak November 2017, melibatkan banyak pihak lintas sektor, mulai dari dinas pendidikan hingga ulama.
Pada bulan Agustus, pelaksaan kampanye imunisasi MR akan fokus ke sekolah-sekolah. Dalam hal ini sasarannya adalah lembaga pendidikan, mulai dari PAUD, playgroup, TK, SD, tsanawiyah dan sekolah sederajat. Pencanangan program imunisasi MR di Riau akan dilakukan pada 1 Agustus.
"Tenaga kesehatan akan turun semua ke sekolah," katanya.
Kemudian pada September, pelaksanaan imunisasi MR akan dilakukan di pos-pos pelayanan kesehatan, seperti posyandu, puskesmas, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
"Kemungkinan kami akan kerja sama juga dengan rumah sakit swasta," ujarnya.
Ia mengatakan butuh kerja sama semua pihak, mulai dari dinas pendidikan, dinas kebudayaan, Kanwil Kementerian Agama, gerakan Pramuka, PKK, aparatur desa, hingga TNI dan Polri untuk menyukseskan program itu.
"Kita butuh kerja sama semua pihak, terutama untuk menjangkau daerah yang sulit dijangkau," katanya.
"Pelaksanaan imunisasi MR di Riau juga akan diawasi oleh perwakilan dari WHO," lanjut Mimi Nazir.
Mimi menambahkan penyakit campak atau maesles sekitar 89 persen menyerang anak usia 0 hingga di bawah 15 tahun. Gejalanya penyerangan virus ini bisa berupa demam, bercak kemerahan di tubuh, mata merah, timbul ruam pada muka dan leher, hingga menyebabkan radang otak, radang paru, dehidrasi dan kematian.
Penyakit rubella lebih berbahaya karena gejalanya mulai dari demam, ruam ringan, namun 50 persen tidak bergejala.
"Yang paling berbahaya karena penyakit ini juga bisa muncul komplikasi congenital tubella syndrom, yakni infeksi rubella pada ibu hamil. Sekitar 77 persen sindrom ini menyerang anak usia 0 di bawah 15 tahun," katanya.
***4***
Berita Lainnya
Harga emas batangan Antam turun jadi Rp1,313 juta per gram
04 May 2024 11:18 WIB
Grup idola IVE jadi grup perempuan ke-2 raih 1 juta penjualan album di Hanteo
02 May 2024 15:24 WIB
Harga emas batangan Antam kembali turun jadi Rp1,320 juta per gram
24 April 2024 10:00 WIB
KAI telah layani 4,39 juta penumpang selama masa angkutan Lebaran 2024
22 April 2024 14:37 WIB
Harga emas batangan Antam hari ini kembali naik jadi Rp1,345 juta per gram
19 April 2024 11:24 WIB
Harga emas batangan Antam meroket ke angka Rp1,335 juta per gram
18 April 2024 10:51 WIB
H+5 Lebaran, sebanyak 1,39 juta kendaraan telah kembali ke Jabotabek
17 April 2024 16:56 WIB
Sebanyak 1,5 juta kendaraan lintasi Tol Trans Sumatera selama Lebaran 2024
17 April 2024 12:27 WIB