Pekanbaru, (Antarariau.com) - Chief Businesss officerr PT Rifan Financindo Berjangka Teddy Prasetya menyatakan sejak Januari hingga 23 Mei 2018 kemarena pihaknya telah mampu mencapai volume transaksi 490.199 lot.
"Ini capaian luar biasa, sehingga kami optimis bisa mencapai target volume transaksi 1 juta lot hingga akhir tahun 2018," kata Teddy Prasetya saat berada di Pekanbaru, Jumat.
Teddy Prasetya menyatakan kondisi ini telah menempatkan PT Rifan Financindo Berjangka menjadi salah satu industri terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang pengelolaan dana masyarakat.
"Sampai saat ini PT Rifan Financindo Berjangka salah satu pengelola dana masyarakat terbesar untuk industri berjangka," katanya.
Menurut dia dengan jumlah transaksi di PT Rifan Financindo Berjangka sejak Januari hingga 23 Mei 2018 sudah mencapai volume 490.199 lot tersebut, pihaknya mampu tumbuh 16,66 persen.
"Kami yakin pencapaian 1 juta lot tercapai, bahkan hingga Mei optimis volume perdagangan mencapai 50 persen, " ptambahnya.
Sementara itu Kepala Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik Bappebti, Pantas Lumbanbatu saat berkunjung pada acara pelatihan perkembangan industri berjangka bagi wakil pialang di Pekanbaru, membenarkan PT Rifan Financindo Berjangka menempati urutan nomor satu dari 10 perusahaan yang sama sebagai penggalang dana terbesar.
Ia menyatakan secara umum industri perdagangan berjangka nasional pada triwulan I tahun 2018 tumbuh sebesar 17,48 persen dibandingkan tahun lalu.
"Dengan volume transaksi industri perdagangan berjangka mencapai
2.121.724 lot sejak Januari - Maret 2018, " kata Pantas Lumbanbatu.
Ia menjelaskan pada tahun lalu di periode yang sama volume transaksi industri perdagangan berjangka hanya mencapai 1.868.800 lot. Seiring waktu terus bertumbuh menjadi 2.121.724 lot pada Januari -Maret tahun 2018.
"Jadi ada pertumbuhan transaksi industri perdagangan berjangka tahun ini sebesar 17,48 persen, " ujar dia.
Ia merinci jenis transaksi industri perdagangan berjangka dimaksud terbagi pada dua jenis kontrak, yakni perdagangan bilateral dan multilateral.
Jika melihat dari sisi multilateral maka pertumbuhan kontrak industri perdagangan berjangka di Indonesia pada Januari-Maret 2018 tumbuh sebesar 39,49 persen atau volume transaksi awalnya 296.520 lot pada triwulan I tahun 2017 naik menjadi 413.613 lot pada tahun ini di periode yang sama.
Sedangkan kontrak bilateral transaksinya juga tumbuh 13,15 persen triwulan I tahun ini dengan volume mencapai 1.708.111 lot naik dari tahun lalu di periode sama yakni 1.509.568 lot.
"Jadi industri kita meningkat mudah-mudahan triwulan II lebih naik," harapnya.
Pantas Lumbanbatu menilai pertumbuhan ini terjadi berkat berbagai upaya yang dilakukan pemerintah selama ini mendorong industri perdagangan berjangka berkembang dengan kontrak yang diperdagangkan mengalami disversifikasi.
Selain semaksimal mungkin menutup perusahaan ilegal, karena transaksi merugikan. Seperti upaya dilakukan dengan menutup situs yang tidak berlabel. id.
"Upaya pemerintah selama ini mulai berdampak positif dengan pertumbuhan transaksi industri perdagangan berjangka, " pungkasnya.
Berita Lainnya
Bappebti bekukan aktifitas PT Rifan Financindo Berjangka, ini reaksi cabang di Pekanbaru
08 March 2022 19:18 WIB
Pandemi COVID-19 tak halangi berbuat baik di hari Idul Adha
20 July 2021 19:15 WIB
Minat Pekanbaru berinvestasi di bursa berjangka tumbuh positif di masa pandemi
28 April 2021 6:00 WIB
Investasi emas diklaim RFB masih prospek di tengah pandemi COVID -19
19 March 2020 14:05 WIB
PT Rifan Financindo Berjangka cabang Pekanbaru bukukan transaksi 110.049 lot
19 June 2019 7:10 WIB
PT Rifan Financindo Berjangka santuni anak yatim Pekanbaru
25 May 2019 13:17 WIB
Rifan Financindo Berjangka bukukan transaksi 365,796 lot kuartal I tahun 2019
07 May 2019 14:47 WIB
RFB Bukukan Volume Transaksi 1 Juta Lot Naik 93 Persen
18 January 2019 18:08 WIB