Investasi emas diklaim RFB masih prospek di tengah pandemi COVID -19

id Saham,rifan financindo,emas,dampak virus corona,berita riau antara,berita riau terbaru

Investasi emas diklaim RFB masih prospek di tengah pandemi COVID -19

Gambar emas batangan. (Sondonews.Com/Istimewa/Dok)

 Pekanbaru (ANTARA) - PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) mengklaim bahwa investasi emas atau "Locogold" masih miliki potensi baik di tengah anjloknya semua jenis saham, akibat wabah virus coronaatau COVID-19.

"Emas dampaknya cukup benefit bukan hanya dunia tetapi nasional, kalau kondisi ekonomi begini terus, orang akan belikan uangnya ke emas," kata Pimpinan Cabang RFB Pekanbaru, Liwan di Pekanbaru, Kamis.

Sejak pertengahan tahun 2019, harga emas mulai merangkak naik ke sekitaran level US$ 1.400/troy ons - US$ 1.500/troy ons. Awal tahun 2020 pasar perdagangan berjangka dikejutkan dengan lonjakan harga emas paska serangan Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak pada Rabu pagi, 8 Januari 2020. Harga emas spot melonjak 2,22% ke US$ 1.609,41/troy ons dari harga penutupan perdagangan di hari sebelumnya pada US$ 1.575,37/troy ons.

"Harga logam mulia ini telah mencapai level penutupan tertinggi sejak Maret 2013 atau tertinggi dalam 7 tahun terakhir," katanya.

Dikatakan dia, wabah virus COVID-19 yang melanda Tiongkok sejak Januari lalu dan ke beberapa negara telah mempengaruhi ekspektasi pertumbuhan Liwannomi global.

Imbasnya melesatnya harga emas sejak pertengahan tahun 2019, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) cabang Pekanbaru mengalami pertumbuhan kinerja yang positif. Sebanyak 80% transaksi di perdagangan berjangka RFB Pekanbaru ada di Locogold atau kontrak emas berjangka.

"Total volume transaksi RFB Pekanbaru hingga akhir 2019 meningkat 33,81% menjadi 180.757 lot dibandingkan tahun 2018. Sementara dari sisi volume transaksi bilateral mencapai sebesar 40,20% menjadi 127.819 lot, dan volume transaksi multilateral tumbuh sebesar 20,53% menjadi 52.938 lot secara year on year. Untuk total nasabah baru RFB Pekanbaru hingga 31 Desember 2019 mencapai 282 nasabah, naik 1,44% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 278 nasabah," katanya.

Liwan mengatakan bahwa selalu ada peluang dibalik tantangan. Salah satunya adalah momen pergerakan harga emas sekarang. Namun secara umum, sikap Perusahaan menunjukkan keprihatinan yang mendalam atas situasi yang terjadi akibat wabah virus Corona yang menerjang saat ini.

"Namun demikian, berbicara pasar, sulit dipungkiri emas merupakan produk investasi yang selalu diburu di tengah situasi yang sedang volatile karena sifatnya yang safe haven. Ketika dollar melemah maka emas akan naik, atau ketika ada gejolak resesi di beberapa negara, dan perstiwa besar yang membuat masyarakat dunia cemas, emas juga akan naik, demikian analisa sederhananya," pungkas Liwan.

Baca juga: Huni gedung baru, RFB Pekanbaru optimis gaet 300 nasabah tahun ini

Baca juga: PT Rifan Financindo Berjangka cabang Pekanbaru bukukan transaksi 110.049 lot