Pasar saham Indonesia catat transaksi harian Rp12,45 triliun pekan ini

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, saham

Pasar saham Indonesia catat transaksi harian Rp12,45 triliun pekan ini

Pengunjung memotret layar yang menampilkan informasi pergerakan perdagangan karbon internasional pada awal pembukaan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/1/2025). (ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/tom.)

Jakarta (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata nilai transaksi harian bursa meningkat 6,90 persen menjadi senilai Rp12,45 triliun sepanjang pekan ini, dibandingkan senilai Rp11,64 triliun pada pekan sebelumnya.

Lalu, rata-rata volume transaksi harian Bursa meningkat sebesar 5,23 persen menjadi sebanyak 18,43 miliar lembar saham sepanjang pekan ini, dibandingkan sebanyak 17,51 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya, ungkap Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad di Jakarta, Sabtu.

Kemudian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat sebesar 0,16 persen menjadi berada di level 7.166,06 pada akhir pekan ini, dibandingkan berada di level 7.154,66 pada akhir pekan sebelumnya.

Kapitalisasi pasar saham Indonesia tercatat menurun 0,08 persen menjadi senilai Rp12.462 triliun pada pekan ini, dibandingkan senilai Rp12.472 triliun pada sepekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa juga tercatat menurun 9,46 persen menjadi sebanyak 1,27 juta kali transaksi pada pekan ini, dibandingkan sebanyak 1,40 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.

BEI mencatatkan berbagai milestone sepanjang pekan ini, diantaranya pada Senin (20/1), Kementerian Lingkungan Hidup/ Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bersama BEI meresmikan Perdagangan Internasional Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon).

Pada penutupan perdagangan perdana unit karbon internasional, Senin (20/01), IDXCarbon mencatatkan volume perdagangan karbon internasional mencapai 49,807 tCO2e, yang direalisasikan dalam 22 transaksi yang melibatkan 17 pembeli.

Adapun, harga penutupan Unit Karbon yang terotorisasi adalah senilai Rp96.000,00 untuk Indonesia Technology Based Solution Authorized (IDTBSA) dan Rp144.000,00 untuk Indonesia Technology Based Solution Authorized Renewable Energy (IDTBSA-RE).

Kemudian, pada Rabu (22/01), BEI secara resmi meluncurkan ESG Reporting, yang tergabung pada sistem Sarana Keterbukaan Informasi Bagi Perusahaan Tercatat (SPE-IDXnet) melalui form E020 terkait Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan

Modul pelaporan ESG itu telah mengadopsi ASEAN Exchanges Common ESG Metrics yang merupakan acuan dasar ESG Metric Reporting bagi perusahaan tercatat di bursa-bursa kawasan ASEAN.

Selain itu, juga telah diselaraskan dengan Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik, serta Surat Edaran OJK Nomor 16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

Dengan peluncuran ESG Reporting, BEI berharap ke depan dapat mendorong jumlah, kualitas informasi, dan transparansi perusahaan tercatat dalam penyampaian data terkait ESG, serta keberlanjutan yang dapat membantu investor dalam melakukan keputusan investasi yang mengedepankan aspek keberlanjutan secara komprehensif.

Baca juga: BRI bayarkan dividen interim kepada para pemegang saham Rp20,33 triliun

Baca juga: IHSG Bursa Efek Indonesia ditutup menguat dipimpin saham sektor teknologi