Meski ada Pembatasan Masuk dan Simpatisan yang Menyusup, Debat Publik Pilbup Inhil Berjalan Lancar

id meski ada, pembatasan masuk, dan simpatisan, yang menyusup, debat publik, pilbup inhil, berjalan lancar

Meski ada Pembatasan Masuk dan Simpatisan yang Menyusup, Debat Publik Pilbup Inhil Berjalan Lancar

Tembilahan, (Antarariau.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indragiri Hilir, menggelar debat publik tiga calon pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, Riau periode 2018-2023.

Ketiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Inhil yang mengikuti debat publik yakni paslon nomor urut 1 Rosman malomo-Musmulyadi, paslon nomor urut 2 Ramli Walid-Ali Azhar dan paslon nomor urut 3 Muhammad Wardan-Syamsuddin Uti.

Debat kandidat yang dihadiri ratusan orang dan simpatisan masing-masing paslon kepala daerah dan wakil kepala daerah terdiri atas tiga sesi yakni penyampaian visi misi paslon, interaksi pasangan calon melalui tanya jawab dan terakhir sesi kata kunci janji kampanye.

Pantauan antara, dalam debat tersebut tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Inhil dengan lantang memaparkan berbagai program yang akan dijalankan jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada Juni 2018 mendatang.

Ketua KPU Inhil, Suhaidi mengatakan, debat kandidat ini bertujuan untuk memberitahu kepada masyarakat Inhil terkait program ketiga calon pasangan Bupati dan Wakil Inhil melalui visi-misi yang disampaikan.

Menurutnya, melalui visi-misi yang disampaikan masing-masing paslon, masyarakat Inhil dapat memiliki kepastian memilih pemimpin Inhil yang lebih baik lima tahun kedepan.

Saat disinggung terkait batasan tamu undangan pada kegiatan tersebut, Suhaidi beralasan terbatasnya daya tampung ruangan debat sehingga perlu adanya pembatasan. Selain itu, hadirnya sejumlah kalangam seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, pemilih pemula, mahasiswa, organisasi, LSM dan pihak-pihak terkait lainnya, dinilai sudah representatif dalam menyampaikan informasi kepada publik terkait program visi-misi ketiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Inhil.

"Kita sudah undang sejumlah perwakilan kalangam seperti tokoh masyarakat tokoh agama dan lainnya, tanpa terkecuali, begitupula terhadap wartawan. Sebenarnya ini bukan pembatasan melainkan pembagian kuota yang adil dan seimbang dengan kuota tamu undangan lainnya," ucapnya.

Debat kandidat yang digelar di gedung Engku Kelana itu, melibatkan 122 personil kepolisian yang dibagi kedalam tiga ring jaga. Ring satu tampak bertugas mengamankan kegiatan dari dalam gedung, ring 2 di sekitaran gedung dan ring 3 pengamanan lalu lintas.

Selain itu, Polres Inhil juga mengerahkan tim dari satuan brimob yang terdiri dari enam personil lengkap dengan barracudanya, kemudian pasukan khusus dan regu Raimas sebagai antisipasi adanya kerumunan massa dan unjuk rasa.

Kabag ops Polres Inhil, Kompol maison mengatakan, pada H-1 sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan strerilisasi dalam gedung sebagai upaya kesiapan personel dalam menciptakan kondisi yang kondusif selama kegiatan.

"Dan alhamdulillah kegiatan berjalan lancar hingga selesai. Hanya saja ada sedikit permasalahan sehingga harus kita lakukan pengusiran tamu debat dari dalam ruangan," ujarnya.

Sesuai kesepakatan bersama KPU, kata dia, pihak keamanan tidak diperkenankam memberikan izin masuk kepada siapapun yang tidak memiliki kartu identitas.

Namun realita yang terjadinya, rekan-rekan simpatisan melakukan manipulasi untuk dapat menyusup masuk ke dalam gedung.

"Kita lakukan pengusiran tadi karena ini sudah menyalahi aturan Batasan undangan," ucapnya.

Ia mengungkapkan, pihak simpatisan paslon melakukan tekhnik pengumpulan kartu identitas yang telah digunakan, untuk kemudian digunakan kembali oleh rekan-rekan simpatisan lainnya yang masih berada di luar.

Meski demikian, para simpatisan yang tidak berhak masuk menyaksikan kegiatan secara langsung dapat menerima penjelasan dari pihak keamanan sehingga debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Inhil berjalan kondusif.