Soal Video Pengibaran Bendera, Disdik Pekanbaru: Tidak ada Pihak Sekolah Terlibat Ormas HTI

id soal video, pengibaran bendera, disdik pekanbaru, tidak ada, pihak sekolah, terlibat ormas hti

Soal Video Pengibaran Bendera, Disdik Pekanbaru: Tidak ada Pihak Sekolah Terlibat Ormas HTI

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru menegaskan tidak ada sekolah di ibu kota Provinsi Riau tersebut terlibat atau berafiliasi dengan organisasi masyarakat yang dilarang pemerintah.

"Kita terus melakukan pengawasan dan sejauh ini tidak ada sekolah terutama sekolah dasar terlibat Ormas terlarang," kata Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdik Pekanbaru, Drs Darisman kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Beberapa waktu lalu, masyarakat Pekanbaru dihebohkan dengan viralnya sebuah video berdurasi sekitar 38 detik di media sosial. Video tersebut direkam di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bunnaya, Pekanbaru.

Video itu menggambarkan seorang siswa berseragam pramuka sedang mengibarkan bendera warna hitam dengan tulisan kalimat Tauhid. Dengan tersebarnya video tersebut, sejumlah kalangan sempat menilai bahwa bendera itu mirip dengan bendera Ormas HTI yang telah dibubarkan oleh Pemerintah.

Namun, Darisman menegaskan bahwa bendera yang dikibarkan oleh salah seorang siswa yang juga penghapal Al-Quran atau Hafiz tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan lambang Ormas terlarang.

"Kita tidak menemukan unsur-unsur keterlibatan Ormas terlarang atau kesengajaan di sekolah tersebut. Begitu juga di seluruh Pekanbaru, terus kita lakukan pengawasan dan Alhamdulillah sejauh ini tidak ada SD terlibat Ormas tertentu," jelasnya.

Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan informasi yang sebelumnya menyebut ada sekolah dasar terlibat Ormas tertentu.

Pernyataan sama sebelumnya juga ditegaskan oleh Kepolisian Daerah Riau yang saat itu turut melakukan penyelidikan dugaan keterlibatan Ormas terlarang di sekolah tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo menyatakan pihaknya tidak menemukan hubungan antara pengibaran bendera Tauhid tersebut dengan Ormas terlarang.

Terpisah, Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bunnaya, Muhammad Rifai mengatakan bahwa sekolah yang ia pimpin sama dengan sekolah lainnya di Pekanbaru, dan sama sekali tidak terlibat Ormas dilarang pemerintah.

"Sekolah kita tidak terlibat dengan Ormas yang dilarang pemerintah. Kita selalu mengundang Babinsa (TNI) untuk beragam kegiatan, seperti terakhir kemarin Kemah Pramuka," katanya.

Dia juga mencontohkan bahwa setiap Senin SDIT tersebut menggelar upacara bendera, layaknya sekolah lain di Indonesia. Namun, dia menekankan bahwa SDIT Bunnaya secara khusus menekankan pembentukan karakter melalui nilai-nilai Islami.

Diantaranya adalah setiap siswa ditargetkan menghafal lima Juz Al-Quran sebelum mereka lulus. Kemudian, dia juga menuturkan SDIT yang kini memiliki 480 siswa tersebut turut mendorong anak didiknya aktif kegiatan ekstrakurikuler.

"Beberapa diantaranya ada yang berprestasi, seperti juara pencak silat, kemudian O2SN dan lainnya," ujarnya.